Ekuador Kian Mencekam, Stasiun TV Nasional Diserbu Gangster Bersenjata saat Siaran Langsung
Suasana siaran pun semakin mencekam karena teriakan "Jangan tembak!" sebelum akhirnya sinyal televisi terputus.
Pihak kepolisian juga menyatakan 13 orang telah ditangkap,
"Ini adalah tindakan yang seharusnya dianggap sebagai tindakan terorisme." lanjutnya
Adegan mengerikan di televisi langsung terjadi saat kelompok kriminal di Ekuador terus melancarkan gelombang teror di seluruh negara, di tengah pecahnya kekerasan baru di penjara negara tersebut.
Ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang pria bersenjata yang memasuki sebuah universitas di Guayaquil dan perusakan di pusat Quito, serta video media sosial yang tampaknya menunjukkan penganiayaan terhadap penjaga penjara yang ditahan oleh narapidana.
Pada malam hari, Peru menyatakan keadaan darurat di perbatasan utara dengan Ekuador.
Perdana Menteri Alberto Otarola pun dikabarkan telah mengerahkan sejumlah tentara untuk mendukung kepolisian.
Menteri pertahanan Ekuador juga dikabarkan menerahkan tenaga serupa hingga ke perbatasan negara.
Baca juga: Daniel Noboa Dilantik Jadi Presiden Ekuador, Ahli Waris Bisnis Pisang, Masih Usia 35 Tahun
Sesaat setelah serangan terhadap stasiun TV, Presiden Ekuador Daniel Noboa mengeluarkan dekrit yang menetapkan 20 geng narkoba sebagai kelompok teroris.
Ia pun memberi otoritas kepada pihak militer Ekuador untuk "menetralisir" para pelaku kejahatan tersebut "dalam batas-batas hukum kemanusiaan internasional".
Langkah tersebut datang hanya satu hari setelah Noboa menyatakan keadaan darurat menyusul kaburnya pemimpin geng kriminal paling berbahaya di negara tersebut dari penjara.
Status darurat di seluruh Ekuador ini sendiri dipicu karena gembong narkoba kelas kakap di negara tersebut, Macías, menghilang dari penjara pada hari Minggu (6/1/2024) saat pemindahan ke penjara berkeamanan maksimum di Guayaquil.
Pemimpin geng, yang telah dijatuhi hukuman 34 tahun sejak 2011 ini disebut tetap menjadi tokoh berpengaruh bahkan di balik jeruji.
Sebelumnya, Macias telah dinyatakan bersalah atas perdagangan narkoba, pembunuhan, dan kejahatan terorganisir.
Ketika ribuan tentara dan polisi mencari Adolfo Macías, alias Fito, kerusuhan pun meletus di dalam dan di luar penjara.
Pemimpin geng berbahaya lainnya, Fabricio Colón, juga melarikan diri dari penjara Riobamba selama kerusuhan pada Senin malam.
Kantor jaksa Ekuador telah menghubungkan Colón, pemimpin geng Los Lobos, dengan pembunuhan kandidat presiden Fernando Villavicencio dan ancaman kematian terhadap jaksa agung, Diana Salazar.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.