Kamis, 2 Oktober 2025

Apa itu Koridor Philadelphia, 'tanah tak bertuan' di antara Gaza dan Mesir yang dianggap penting oleh Israel?

Operasi militer Israel yang meluas di Gaza telah meningkatkan ketegangan antara pemerintah Israel dan Mesir, khususnya mengenai status…

BBC Indonesia
Apa itu Koridor Philadelphia, 'tanah tak bertuan' di antara Gaza dan Mesir yang dianggap penting oleh Israel? 

"Selama 15 tahun terakhir, Mesir telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat keamanan perbatasan di koridor ini dari sisinya, dengan membangun tembok beton di sepanjang perbatasan dengan Gaza pada tahun 2020," sambungnya.

Ada pula laporan yang menyebut bahwa Mesir telah memperluas koridor tersebut sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan perbatasannya.

"Pada tahun 2014, Mesir memulai kampanye untuk menghancurkan rumah-rumah dan bangunan-bangunan di sepanjang perbatasannya demi memperluas koridor Philadelphia," kata Lorenzo Navone.

"Jadi saat ini luas lahan yang masuk koridor tersebut bertambah hampir dua kali lipat untuk mengontrol perbatasan dan menjaga warga Palestina tetap di Gaza."

"Area yang tadinya merupakan 'tanah tak bertuan' di sisi perbatasan Gaza kini juga meluas hingga ke sisi perbatasan Mesir."

Apa kaitan koridor ini dengan masa depan Gaza?

Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang direspons Israel dengan operasi militer di Gaza untuk menumpas kelompok milisi itu, banyak yang bertanya-tanya siapa yang akan menguasai wilayah ini ketika operasi Israel berakhir.

Beberapa media Israel mengatakan bahwa Netanyahu berencana mengambil alih wilayah tersebut, termasuk Koridor Philadelphia, dan memberlakukan "zona penyangga" serupa di perbatasan utara Gaza dengan Israel.

Mesir belum menanggapi pernyataan Netanyahu soal niatnya untuk mengambil alih kendali di koridor tersebut, termasuk penyeberangan Rafah.

Para analis menekankan bahwa tindakan itu melanggar perjanjian damai antara Israel dan Mesir.

Namun kekhawatiran utama Mesir, kata para ahli, adalah bahwa serangan Israel di Gaza akan mendorong warga Palestina kian dekat ke perbatasan mereka. Ini bisa menyebabkan sejumlah besar pengungsi memasuki Mesir.

Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi telah berulang kali mengatakan bahwa Kairo tidak akan mengizinkan warga Palestina mengungsi ke Mesir.

Kekhawatiran mereka adalah penduduk Gaza akan mencari perlindungan di Semenanjung Sinai, dan Israel tidak akan pernah membiarkan mereka kembali ke Gaza.

Mesir mengatakan pengungsian warga sipil dari Gaza ke Mesir akan membahayakan perjuangan Palestina. Mesir juga menentang gagasan tersebut karena masalah ekonomi dan keamanan.

"Populasi Mesir saat ini sudah berlebih dan perekonomian mereka rapuh sehingga mereka tidak ingin banyak orang yang membutuhkan memasuki wilayahnya," kata Lorenzo Navone.

"Saya rasa satu-satunya yang bisa memaksa Mesir menerima pengungsi adalah semacam kesepakatan ekonomi."

"Meski demikian, mereka hanya bisa menerima pengungsi Palestina dalam jumlah terbatas, karena memobilisasi semua pengungsi sama saja dengan pembersihan etnis," tambahnya.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved