Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Jepang Mulai Penyelidikan Sebab Tabrakan Pesawat, Fokus di Landasan Pacu

Jepang memulai penyelidikan terkait insiden tabrakan pesawat Japan Airlines dengan pesawat Penjaga Pantai. Investigasi ini akan fokus…

Deutsche Welle
Jepang Mulai Penyelidikan Sebab Tabrakan Pesawat, Fokus di Landasan Pacu 

Jepang bersiap untuk menyelidiki tabrakan dua pesawat di Bandara Haneda, Tokyo, tepat beberapa minggu setelah industri penerbangan global mendapat peringatan baru soal keamanan landasan pacu.

Penerbangan antara Kota Sapporo dan Kota Tokyo merupakan rute tersibuk di Jepang dan salah satu rute yang paling sering dilalui di seluruh dunia.

Japan Airlines (JAL) mengoperasikan sedikitnya 16 penerbangan pulang pergi setiap hari.

Pesawat Japan Airlines bernomor penerbangan JAL516 menuju Haneda pada hari Selasa (02/01) mengalami tabrakan di landasan pacu. Proses evakuasi dan penyelamatan yang berjalan mulus dianggap sebagai keajaiban.

Tabrakan terjadi seketika, setelah JAL516 mendarat pada pukul 17.46 waktu setempat, kata pihak maskapai.

Kapten pesawat JAL516 telah diberikan izin untuk mendarat, tetapi dia kemungkinan tidak dapat melihat pesawat Penjaga Pantai di bawah, demikian kata pihak JAL dalam sebuah konferensi pers.

Seluruh 379 orang yang berada di pesawat Airbus A350 milik Japan Airlines (JAL) berhasil menyelamatkan diri setelah bertabrakan dengan pesawat De Havilland Dash-8 milik Penjaga Pantai yang menewaskan lima dari enam kru pesawat baling-baling tersebut.

Saat itu pesawat Penjaga Pantai telah bersiap untuk terbang ke Prefektur Ishikawa untuk mengirimkan pasokan setelah gempa bumi dahsyat pada Tahun Baru yang menewaskan sedikitnya 62 orang.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berduka dan memuji para awak kapal yang meninggal dalam perjalanan mereka untuk membantu para korban gempa.

“Mereka adalah pegawai yang mempunyai rasa misi dan tanggung jawab yang tinggi terhadap daerah yang terkena dampak,” ujarnya, Selasa (02/01).

Berdasarkan informasi dari pihak yang mengetahui investigasi ini, Badan Keselamatan Transportasi Jepang (Japan Safety Transport Board/JTSB) akan memimpin penyelidikan dibantu oleh sejumlah agensi dari Prancis, selaku tempat pesawat tersebut diproduksi dan Inggris, tempat di mana dua mesin Rolls-Royce diproduksi.

Namun, para penyelidik diperkirakan bakal mencari tahu instruksi yang diberikan oleh menara pengawas kepada dua pesawat tersebut, termasuk pemeriksaan secara mendetail pada sistem pesawat dan bandara.

Kepada reporter, seorang pejabat dari kementerian menyebut bahwa pesawat A350 hendak mencoba melakukan pendaratan secara normal ketika bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai, berjenis Bombardier Dash-8

Tugas pertama dari penyelidikan ini adalah menemukan kotak hitam yang berisi data penerbangan dan rekaman suara kokpit.

Ahli menyebut bahwa bukti fisik dari kejadian ini adalah lokasi kecelakaan, kemudian data dari radar, keterangan saksi, atau rekaman kamera pengawas kemungkinan juga sudah tersedia sehingga hal ini meringankan tugas forensik yang sangat besar.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved