Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rudal Houthi di Laut Merah Diduga Pakai Teknologi China, Ansarallah Duluan Pakai Ketimbang PLA?

Houthi bahkan sudah mengalahkan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) soal siapa yang duluan menggunakan teknologi rudal China ini

Mohammed Hamoud/Gambar GC/Hiburan Getty Images
RUDAL HOUTHI - Rudal-rudal gerakan Houthi dipamerikan dalam sebuah pameran bertajuk Pekan Martir, 27 November 2023, di Sanaa, Yaman. Teknologi rudal Tiongkok mungkin berperan dalam senjata anti-kapal yang digunakan oleh pemberontak Houthi untuk menargetkan kapal komersial di Laut Merah. 

Awal pekan ini, blogger militer Tiongkok Zhang Bin, dalam komentarnya di Douyin, nama aplikasi TikTok di Tiongkok, menyebut kalau Houthi bahkan sudah mengalahkan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) soal siapa yang duluan menggunakan teknologi rudal ini.

"Houthi menjadi yang pertama ketimbang PLA dengan menjadi pihak pertama yang menyerang kapal yang menggunakan teknologi rudal Tiongkok," tulis cuitan itu.

Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023.
Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (Media/Handout Militer Houthi)

Kapal Buatan China Juga Diserang

Meski diduga terkait, Newsweek menyebut, kemungkinan hubungan tentatif antara Houthi dan China soal penggunaan teknologi rudal ini tidak membuat kapal berentitas China luput dari incaran serangan di Laut Merah.

"Pekan lalu, MSC Alanya, kapal berbendera Liberia yang dibuat di Tiongkok, menjadi sasaran rudal Houthi," kata Newsweek.

Insiden-insiden tersebut semakin meningkat sejak dimulainya perang Israel-Palestina, sehingga menambah ancaman terhadap keamanan maritim di koridor Laut Merah, yang menjadi jalur perdagangan dan barang bernilai miliaran dolar setiap tahunnya.

Meski demikian, Houthi secara tegas menyebut, secara cermat hanya mengincar kapal-kapal berentitas Israel, dari dan menuju pelabuhannya.

Blokade Houthi membuat Amerika Serikat pada Senin mengumumkan pembentukan pasukan perlindungan angkatan laut multinasional di Laut Merah bagian selatan.

Satuan Tugas (Satgas) Maritim ini diklaim AS untuk melawan serangan Houthi yang terus-menerus terhadap kapal dagang—lebih dari 100 upaya terhadap 12 kapal dalam sebulan terakhir saja.

Sepuluh negara telah bergabung dalam 'Operation Prosperity Guardian' sejauh ini.

Kelompok Houthi yang didukung Iran juga telah melakukan serangan rudal jarak jauh ke Israel, untuk menunjukkan dukungan terhadap Hamas di Jalur Gaza.

"Namun, serangan-serangan tersebut sejauh ini sebagian besar belum efektif," tulis Newsweek..

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved