Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Isyaratkan Mulai Melunak Terhadap Ukraina: Siap Berdialog, Termasuk dengan AS

Rusia siap berbicara dengan Ukraina, Amerika Serikat dan Eropa mengenai kelanjutan perangnya dengan Ukraina.

Editor: Choirul Arifin
TASS
Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWAPresiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan sikap politik yang mulai melunak terhadap Ukraina. Putin menegaskan Rusia siap berbicara dengan Ukraina, Amerika Serikat dan Eropa mengenai kelanjutan perangnya dengan Ukraina.

Vladimir Putin pertama kali mengerahkan pasukan militernya menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Dia telah berulang kali mengatakan dia akan siap untuk membicarakan perdamaian, meskipun para pejabat Barat mengatakan dia menunggu pemilihan presiden AS pada November 2024 sebelum melakukan upaya yang sebenarnya.

"Di Ukraina, mereka yang bersikap agresif terhadap Rusia, dan di Eropa dan Amerika Serikat apakah mereka ingin bernegosiasi? Biarkan saja. Tapi kami akan melakukannya berdasarkan kepentingan nasional kami," kata Putin dalam sebuah pernyataan, Selasa (19/12/2023).

“Kami tidak akan menyerahkan milik kami,” sambungnya, seraya menambahkan Rusia tidak berniat berperang dengan Eropa.

Putin juga berbicara mengenai kekuatan militernya saat berada di medan perang.

“Kami tidak akan mengabaikan tujuan operasi militer khusus ini,” kata Putin, meskipun ia menambahkan bahwa Rusia memerlukan komunikasi militer, pengintaian, penargetan, dan kemampuan satelit yang lebih baik.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-663, Legiun Rusia Merdeka Hancurkan Kubu Peleton Pasukan Putin

Putin mengatakan, industri pertahanan Rusia dapat merespons lebih cepat dibandingkan industri pertahanan Barat dan mengatakan Rusia akan terus meningkatkan kekuatan nuklirnya serta menjaga kesiapan tempurnya pada tingkat tinggi.

“Produksi tank kami telah meningkat sejak Februari 2022 sebesar 5,6 kali lipat, kendaraan udara tak berawak sebesar 16,8 kali lipat, dan peluru artileri sebesar 17,5 kali lipat,” katanya, mengutip data Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Rusia Bisa Saja Hancurkan Ukraina Jika Bertindak seperti Israel di Gaza, Tapi Putin Tak Tertarik

“Kami juga telah merekrut 490.000 tentara kontrak dan sukarelawan sepanjang 2023. Tahun depan, Kami akan mencoba meningkatkan jumlah tentara kontrak tersebut menjadi 745.000 orang,” pungkasnya.

Rusia Kuasai 17,4 Persen Wilayah Ukraina

Sejak invasi pada Februari 2022, Rusia menguasai sekitar 17,5 perse wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.

Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 dan tahun lalu memasukkan empat wilayah tambahan di Ukraina ke dalam kendalinya.

"Kami tidak akan mengabaikan tujuan operasi militer khusus. Industri pertahanan Rusia merespons lebih cepat dibandingkan negara-negara Barat. Rusia akan terus meningkatkan kekuatan nuklirnya dan menjaga kesiapan tempurnya pada tingkat tinggi," tegas Vladimir Putin.

Baca juga: Dugaan Ada Mata-mata, Panglima Ukraina Temukan Alat Penyadap di Kantornya

Pada pertemuan pejabat pertahanan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu turut melaporkan kemajuan produksi industri pertahanan mereka.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved