Konflik Palestina Vs Israel
Jumlah Korban Perang Israel-Hamas di Palestina Capai 19.968 Orang, 73 Jurnalis Terbunuh saat Meliput
Berikut ini jumlah korban perang Israel-Hamas di Palestina yang telah memasuki hari ke-75 pada Rabu (20/12/2023).
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini jumlah korban perang Israel-Hamas di Palestina yang telah memasuki hari ke-75 pada Rabu (20/12/2023).
Terhitung sejak 7 Oktober 2023, sejumlah 19.968 warga Palestina telah meregang nyawa akibat serangan Israel tanpa henti di wilayah kantong yang terkepung.
Meski jumlah korban tewas sudah hampir 20.000 nyawa, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza.
Rumah sakit dan wilayah selatan yang ditinggali para pengungsi dari utara pun tak luput dari operasi darat yang kian intensif.
Inilah rincian jumlah korban tewas, terluka, dan hilang selama perang Israel-Hamas, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Rencana Israel Bangun Tembok Anti-Terowongan di Perbatasan Gaza-Mesir, Dibangun usai Perang Berakhir
Berdasarkan data terbaru yang dihimpun pada 19 Desember 2023, pukul 15.00 waktu setempat di Gaza:
1. Gaza
Sedikitnya 19.667 orang tewas di Gaza, di atnaranya termasuk 7.729 anak dan 5.153 wanita.
Jumlah korban terluka lebih dari 52.586, termasuk setidaknya 8.663 anak dan 6.327 wanita.
Sedangkan warga Gaza yang dilaporkan hilang lebih dari 8.000 orang.
2. Tepi Barat yang diduduki
Angka-angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat yang diduduki melaporkan 301 warga yang tinggal di wilayah ini tewas.
Setidaknya ada 72 anak di antara korban tewas tersebut.
Korban terluka akibat serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki mencapai lebih dari 3.365 orang.
Baca juga: IDF Bagikan Rekaman saat Saudara Yahya Sinwar Lakukan Tur Terowongan Hamas

3. Israel
Lalu, di Israel, para pejabat merevisi jumlah korban tewas dari 1.405 menjadi 1.139 orang.
Dan warga yang terluka setidaknya 8.730 orang.
4. Jurnalis terbunuh selama bertugas meliput perang Israel-Hamas
Hingga 18 Desember 2023, setidaknya 73 jurnalis, sebagian besar warga Palestina, telah terbunuh sejak 7 Oktober.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), 66 jurnalis Palestina telah terbunuh, serta tiga jurnalis Lebanon dan empat jurnalis Israel.
5. Update situasi terkini perang Israel-Hamas
- Serangan udara Israel dilaporkan terjadi di Jalur Gaza pada Selasa (19/12/2023).
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palaestina, Ashraf al-Qudra, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa sekitar 100 warga Palestina terbunuh dalam satu hari.
- Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan negaranya siap untuk jeda kemanusiaan kedua sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak tawanan dari Gaza.

- Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh, diperkirakan akan mengunjungi Mesir pada hari Rabu (20/12/2023) untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
- Jihad Islam Palestina telah merilis video dua tawanan laki-laki Israel yang memohon agar mereka dibebaskan.
Baca juga: Analis Perang Israel: Gaya Perang IDF di Gaza Saat Ini Berarti Bakal Banyak Kematian di Pihak Israel
- Kelompok Houthi membalas Amerika Serikat (AS) setelah Washington mengeluarkan pengumuman akan menggunakan kekuatan multinasional untuk memerangi serangan kelompok milisi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Politbiro Houthi mengatakan koalisi tersebut "bertentangan dengan hukum internasional" dan "berusaha memiliterisasi Laut Merah demi kepentingan entitas Israel".
- Pengunjuk rasa pro-Palestina memasuki Gedung Capitol AS untuk berdemonstrasi menentang perang Gaza.
- Juru bicara resmi Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 355.000 kasus infeksi dan penyakit kulit menular di Gaza.
Oleh karena itu, Otoritas kesehatan Gaza meminta lembaga-lembaga internasional untuk berupaya menyediakan air, makanan, dan layanan kesehatan yang layak di pusat-pusat penampungan.

Terutama untuk lebih dari 700.000 anak-anak, 50.00 wanita hamil dan 350 pasien kronis, termasuk 1.100 pasien dialisis ginjal dan ribuan orang yang mengalami luka-luka.
Akibat jumlah infeksi yang sangat besar, rumah sakit di Gaza selatan kewalahan menangani pasien yang membludak.
Baca juga: Mesir Marah Poros Philadelphia Dibom Israel, Tolak Kerahkan Pasukan Gabungan di Perbatasan Gaza
Saat ini, rumah sakit hanya mempiroritaskan kasus berdasarkan keterbatasan sumber daya klinis, medis, dan manusia untuk menyelamatkan nyawa, dikutip dari Roya News.
Sementara situasi kesehatan bayi baru lahir juga menjadi fokus saat ini karena vaksinasi yang semakin menipis di Gaza.
Pihak berwenang mendesak tindakan segera untuk menyediakan dan mendistribusikan vaksinasi ke seluruh wilayah Jalur Gaza.
Sebelumnya, para dokter dan pekerja bantuan telah memperingatkan akan adanya epidemi mengingat situasi kemanusiaan yang mengerikan dan sistem kesehatan di Gaza yang tidak berfungsi dengan baik.
Selain infeksi dan penyakit kulit menular, beberapa penyakit lainnya juga dilaporkan di Gaza.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus diare pada anak balita melonjak 66 persen menjadi 59.895, dan meningkat sebesar 55 persen pada populasi lainnya sejak 29 November hingga 10 Desember 2023.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.