Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tangkap dan Interogasi Khatib Masjid Al-Aqsa Buntut Dugaan Penghasutan

Israel telah menangkap dan menginterogasi khatib Masjid Al-Aqsa buntut dugaan penghasutan pada Minggu (17/12/2023) waktu setempat.

Faiz Abu Rmeleh/Anadolu
Israel telah menangkap dan menginterogasi khatib Masjid Al-Aqsa buntut dugaan penghasutan pada Minggu (17/12/2023) waktu setempat. 

Dia merupakan Mufti Agung Yerusalem Palestina sejak Oktober 1994-Juli 2006.

Adapun jabatannya itu diembannya setelah diangkat oleh Presiden Palestina kala itu, Yasser Arafat.

Namun, kemudian, jabatan yang diemban Sabri tersebut langsung dicopot oleh Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas pada Juli 2006.

Pada saat itu, berkembang isu bahwa pencopotan Sabri sebagai mufti diduga lantaran melonjaknya populartias dirinya hingga pandangan politik yang bersifat rasial.

Alhasil, Abbas pun menunjuk Muhammad Ahmad Hussein sebagai penerus Sabri.

Sabri pun tak luput dari hal kontroversial lewat pernyataannya.

Contohnya ketika dirinya diwawancarai pada tahun 1999 terkait situasi politik di Masjid Al-Aqsa.

Sabri, pada saat itu, meminta agar warga Yahudi menjauh dari Masjid Al-Aqsa jika ingin memperoleh kedamaian.

"Jika orang Yahudi menginginkan perdamaian, mereka akan menjauh dari Al-Aqsa. Ini adalah ketetapan Tuhan. Haram al-Sharif adalah milik Umat Islam," tuturnya saat itu.

Baca juga: IDF Bagikan Rekaman saat Saudara Yahya Sinwar Lakukan Tur Terowongan Hamas

Sabri juga menuding bahwa orang Yahudi berencana menghancurkan Masjidil Haram dengan membuat orang Kristen bekerja terhadapnya.

"Ini adalah cara orang Yahudi. Ini adalah cara setan memanifestasikan dirinya."

"Mayoritas orang Yahudi ingin menghancurkan masjid. Mereka sedang mempersiapkan ini saat kita berbicara," ujarnya.

Setahun berselang, Sabri kembali melontarkan pernyataan kontroversial ketika diwawancara oleh media Italia, la Repubblica terkait Holocaust.

Baca juga: Komandan Tentara Israel Tangkap Lebih dari 1.000 Orang Warga Gaza, Diklaim Pejuang yang Menyerah

Dia menyebut bahwa jumlah korban Yahudi dalam Holocaust yang mencapai jutaan adalah data bohong.

Bahkan, dia menuding bahwa Holocaust menjadi salah satu peristiwa yang dimanfaatkan Israel untuk meraih simpati dunia.

"Enam juta orang Yahudi mati? Tidak mungkin, jumlah mereka jauh lebih sedikit."

"Mari kita hentikan dongeng yang dieksploitasi oleh Israel untuk menangkap solidaritas internasional," kata Sabri dalam wawancara tersebut.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved