Jumat, 3 Oktober 2025

Emir Kuwait Syekh Nawaf Al Ahmad Al Sabah, Meninggal pada Usia 86 Tahun

Emir Kuwait yang berkuasa, Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah yang berusia 86 tahun, meninggal pada hari Sabtu.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Yasser Al-Zayyat / AFP
Putra Mahkota Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah tiba untuk menghadiri konferensi ke-20 Persatuan Antar Parlemen Arab (AIPU) di Kota Kuwait pada 19 Januari 2014 

Pada tahun 2021, Syekh Nawaf mengeluarkan dekrit amnesti yang telah lama ditunggu-tunggu.

Putra Mahkota Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah pergi setelah mengambil sumpah di Majelis Nasional (parlemen) di Kota Kuwait pada 20 Februari 2006
Putra Mahkota Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah pergi setelah mengambil sumpah di Majelis Nasional (parlemen) di Kota Kuwait pada 20 Februari 2006 (Yasser Al-Zayyat / AFP)

Baca juga: Filipina Larang ART Kerja di Kuwait, Imbas Kasus Pembunuhan Sadis, Mayat Dibuang di Gurun

Ia mengampuni dan mengurangi hukuman puluhan pembangkang Kuwait demi meredakan kebuntuan besar terhadap pemerintah.

Ia juga mengeluarkan keputusan lain tepat sebelum sakit, dengan tujuan untuk menyelesaikan kebuntuan politik yang juga menyebabkan Kuwait mengadakan tiga pemilihan parlemen terpisah di bawah pemerintahannya.

Kuwait dianggap memiliki parlemen paling bebas di Teluk dan memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat.

Kuwait, negara berpenduduk sekitar 4,2 juta jiwa dan sedikit lebih kecil dibandingkan negara bagian New Jersey di AS, memiliki cadangan minyak terbesar keenam di dunia.

Kuwait telah menjadi sekutu setia AS sejak Perang Teluk tahun 1991 yang mengusir pasukan pendudukan Irak pimpinan Saddam Hussein.

Kuwait menampung sekitar 13.500 tentara Amerika di negaranya, serta markas besar Angkatan Darat AS di Timur Tengah.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved