Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Anggota Parlemen Turki Meninggal setelah Protes soal Israel, Bela Palestina sampai Akhir Hayatnya

Hasan Bitmez meninggal di sebuah rumah sakit di Ankara dua hari setelah terkena serangan jantung saat berpidato anti-Israel di Majelis Agung Nasional.

Penulis: Tiara Shelavie
Adem ALTAN / AFP
Wakil Partai Felicity (Saadet) Hasan Bitmez (tengah) menyampaikan pidato tentang anggaran Kementerian Kehakiman dan Kementerian Dalam Negeri 2024 sesaat sebelum ambruk di podium, di Majelis Agung Nasional Turki (TBMM) di Ankara pada 12 Desember 2023. Bitmez meninggal setelah terkena serangan jantung. 

Tribunnews.com - Seorang legislator oposisi Turki yang mengalami serangan jantung dan pingsan di parlemen saat berpidato menentang kebijakan pemerintah terhadap Israel, telah meninggal dunia.

Dilaporkan Al Jazeera, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan pada Kamis (14/12/2023), Hasan Bitmez (54), anggota Partai Felicity, meninggal di rumah sakit Ankara dua hari setelah kejadian tersebut.

Selasa (12/12/2023) lalu, Bitmez memprotes Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan soal kapal-kapal Turki yang diizinkan pergi ke Israel.

“Anda mengizinkan kapal-kapal pergi ke Israel, dan Anda tanpa malu-malu menyebutnya sebagai perdagangan," katanya.

"Anda adalah kaki tangan Israel."

“Bahkan jika Anda lolos dari siksaan sejarah, Anda tidak akan bisa lepas dari murka Tuhan."

Baca juga: Julid Fi Sabilillah Tambah Besar, Netizen Turki & Inggris Siap Gabung Bersama Indonesia dan Malaysia

Bitmez kemudian ambruk setelah berpidato selama sekitar 20 menit.

Anggota Majelis Agung Nasional lainnya bergegas menolong Bitmez.

Koca mengatakan pada hari kejadian, Bitmez telah diresusitasi di parlemen dan dipindahkan ke rumah sakit dalam waktu 20 menit.

Di rumah sakit, Bitmez terus dipantau sambil menggunakan peralatan medis.

Tokoh oposisi tersebut, yang sudah menikah dan merupakan ayah dari satu anak, merupakan lulusan Universitas Al-Azhar Kairo.

Ia bekerja untuk kelompok non-pemerintah Islam dan menjadi ketua Pusat Penelitian Persatuan Islam.

Pidatonya menuduh pemerintah Turki melanjutkan hubungan ekonomi bersahabat dengan Israel di tengah serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 19.000 warga Palestina.

Ucapannya mendapat cemoohan dari anggota Partai AK.

Meskipun Erdogan berupaya meningkatkan hubungan dengan Israel sebelumnya, ia juga menentang perang yang terjadi saat ini antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina, Hamas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved