Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir Sudah Duluan, Aksi Israel Banjiri Terowongan Hamas di Gaza adalah Upaya Putus Asa yang Sia-sia

Israel Nyontek Mesir, upaya membanjiri terowongan Hamas di Gaza terbukti menjadi upaya putus asa yang sia-sia

ABC News/Ashraf
Pejuang Hamas di terowongan Gaza. Upaya membanjiri jaringan terowongan di bawah Gaza ini sudah dilakukan Mesir sebelumnya. Gaza sudah dikepung di bawah dan di atas tanah selama bertahun-tahun. Nyatanya, serangan Banjir Al-Aqsa 7 Oktober dan pertempuran sengit di Gaza setelah itu menunjukkan kalau upaya melibas terowongan dengan banjir air tidak melemahkan kekuatan milisi pembebasan Palestina. 

Mesir Sudah Duluan, Aksi Israel Banjiri Terowongan Hamas di Gaza adalah Upaya Putus Asa yang Sia-sia

TRIBUNNEWS.COM - Upaya membanjiri infrastruktur bawah tanah, terowongan, milisi pembebasan Palestina, Hamas oleh Tentara Israel, rupanya bukan hal baru dalam upaya menghancurkan pergerakan kelompok tersebut.

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, militer Mesir, atas perintah Washington (Amerika Serikat/AS) dan Tel Aviv (Israel), mulai membanjiri terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza ke Mesir.

Baca juga: Gaza Tak Bisa Dihuni Bila Dibanjiri Air Laut, PBB: Ya, Israel Mau Usir Warga Palestina ke Mesir

Saat itu, Abdel Fattah El-Sisi baru saja menggulingkan Presiden Mesir Mohammed Morsi.

Dia membutuhkan banyak 'modal politik' untuk tetap berkuasa dan mencegah potensi kritik dari AS, betapapun pragmatisnya, atas penggulingan presiden yang terpilih secara demokratis.

"Untuk melakukan hal ini, Sisi perlu menampilkan dirinya di hadapan Washington sebagai sekutu yang dapat diandalkan – dan cara terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menindak warga Palestina dan kelompok perlawanan mereka," tulis ulasan di PC.

Secara cepat, AS mengambil kesempatan dan peluang untuk mendukung segala upaya Israel yang bertujuan untuk semakin memperketat pengepungan militer Israel di Gaza.

Dalam waktu singkat, Mesir mulai membanjiri terowongan dengan air limbah.

"Selain bencana lingkungan yang disebabkan oleh air limbah, hal ini juga menyebabkan kematian banyak warga Palestina, termasuk orang-orang yang mencoba melarikan diri dari pengepungan, serta beberapa dari mereka yang terlibat dalam bisnis terowongan yang berkembang pesat," tulis ulasan tersebut.

Seorang jurnalis berdiri saat ambulans Kementerian Kesehatan Palestina melintasi gerbang untuk memasuki perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan sebelum menyeberang ke Mesir pada 1 November 2023. Puluhan pemegang paspor asing yang terjebak di Gaza mulai meninggalkan wilayah Palestina yang dilanda perang pada 1 November ketika penyeberangan Rafah ke Mesir dibuka untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut koresponden AFP.
Seorang jurnalis berdiri saat ambulans Kementerian Kesehatan Palestina melintasi gerbang untuk memasuki perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan sebelum menyeberang ke Mesir pada 1 November 2023. Puluhan pemegang paspor asing yang terjebak di Gaza mulai meninggalkan wilayah Palestina yang dilanda perang pada 1 November ketika penyeberangan Rafah ke Mesir dibuka untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut koresponden AFP. (Muhammad ABED / AFP)

Pengepungan dan Terowongan

Sejak 2007, Gaza berada di bawah kepungan Israel.

Mesir berpartisipasi dalam pengepungan tersebut dengan mencegah warga Palestina menggunakan Penyeberangan Rafah sebagai jalur alternatif untuk lintas barang-barang komersial – makanan, bahan bakar, bahan bangunan, dll.

Selain itu, Mesir telah berulang kali menutup Penyeberangan Rafah, menyebabkan ribuan warga Palestina terdampar di kedua sisi perbatasan.

Dengan hancurnya terowongan-terowongan tersebut, salah satu dari sedikit bantuan yang tersisa di tangan warga Palestina di Gaza pun terputus.

Pengepungan mereka terhadap warga Palestina kini telah selesai.

"Namun, jika dilihat dari peristiwa 7 Oktober, dan kuatnya milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza sejak saat itu, tampaknya milisi perlawanan Palestina -Hamas- sendiri tidak terlalu terpengaruh oleh strategi Mesir yang didukung AS untuk menghancurkan terowongan Gaza dengan menggunakan berbagai strategi," tulis ulasan itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved