Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gaza Diguyur Hujan Lebat, Tenda-tenda Pengungsi Kebanjiran, Risiko Penyakit Meningkat

Rafah, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza, dilanda hujan deras yang membawa lumpur, banjir serta penyakit bagi ribuan pengungsi Palestina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina berjalan di bawah hujan di sebuah kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023. 

“Hal ini hanya menyebabkan krisis kesehatan.”

Seorang anak Palestina berjalan di tengah hujan di kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga sipil berlindung saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 12 Desember 2023.
Seorang anak Palestina berjalan di tengah hujan di kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga sipil berlindung saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 12 Desember 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Israel Mulai Banjiri Terowongan di Gaza, Biden: Mereka Bilang Tak Ada Sandera, tapi Saya Tidak Yakin

Hastings mengatakan perintah evakuasi Israel membahayakan operasi bantuan.

“Mencoba memberikan makanan kepada orang-orang yang berada di Rafah sangatlah sulit,” tambahnya.

Mahmoud Aziz (36), merupakan salah satu warga Palestina yang melarikan diri ke selatan menuju Rafah atas perintah Israel.

Dia sekarang tinggal di satu gedung dengan sekitar 70 orang.

“Seluruh keluarga kami menderita diare yang sepertinya disebabkan oleh air yang kami minum, atau cuaca dingin,” katanya.

“Kami membiarkan jendela terbuka karena pemboman tersebut; kami takut terkena kaca kalau ada bom.”

Selama serangan darat di Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan penduduk untuk pindah ke bagian selatan menuju Khan Younis dan Rafah untuk berlindung.

Perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 18.000 warga Palestina dan melukai 50.000 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Di wilayah Khan Younis, yang dulu dianggap aman, kini menjadi lokasi pertempuran paling sengit.

Sekitar 1,9 juta orang di Gaza – atau 90 persen populasi wilayah tersebut, menurut data PBB – telah mengungsi.

Seorang wanita Palestina dan seorang anak berjalan di tengah hujan di kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga sipil mengungsi saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 12 Desember 2023. MAHMUD
Seorang wanita Palestina dan seorang anak berjalan di tengah hujan di kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga sipil mengungsi saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 12 Desember 2023. MAHMUD (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Majelis Umum PBB Loloskan Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan di Gaza

Banyak di antara mereka yang kini tinggal di tenda-tenda yang ditutupi selimut atau pakaian apa pun yang bisa mereka temukan.

Israel akan Tetap Melanjutkan Serangan

Sementara itu, Israel menegaskan kembali bahwa mereka akan melanjutkan perangnya di Jalur Gaza “dengan atau tanpa dukungan internasional”, Middle East Eye melaporkan.

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengejutkan banyak orang dengan mengatakan bahwa sekutnya itu melakukan “pengeboman tanpa pandang bulu” terhadap wilayah kantong yang terkepung.

Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa dukungan terhadap Hamas di kalangan warga Palestina, termasuk mereka yang berada di Jalur Gaza yang terkepung, meningkat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved