Konflik Palestina Vs Israel
Perang di Gaza Bisa Lanjut Tahun 2024, Israel Berniat Lakukan Serangan Rutin
Pejabat senior Israel mengatakan perang di Jalur Gaza mungkin berlanjut hingga 2024. Israel akan bentuk brigade untuk serangan rutin di sana.
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Penyiaran Ibrani, Kan 11, mengatakan pada Senin (11/12/2023), tentara Israel sedang mempertimbangkan proposal untuk periode pasca-perang di Jalur Gaza.
Seorang pejabat senior di angkatan bersenjata Israel, memperkirakan tahun 2024 akan menjadi tahun pertempuran karena Israel akan melanjutkan operasi militernya dengan membentuk brigade tambahan.
"Mirip dengan brigade regional yang melakukan operasi yang ditargetkan terhadap militan dan infrastruktur yang bermusuhan di Tepi Barat," kata pejabat itu.
Israel memperkirakan akan mengerahkan pasukan cadangan untuk melanjutkan dinas militer pada tahun 2024, setidaknya selama satu bulan.
“Setelah serangan kekerasan (perang) berakhir, tentara Israel sedang bersiap untuk bulan-bulan setelah tahap ini, di mana mereka akan melancarkan serangan khusus dari waktu ke waktu di Jalur Gaza," lapor Kan.
"Harapan tentara Israel adalah semua batalyon cadangan akan diminta untuk berperang sebagai bagian dari dinas militer setidaknya selama satu bulan di salah satu sektor. Sedangkan batalyon reguler akan ditugaskan untuk berperang, bukan berlatih," kata koresponden militer di media Israel, Kan 11, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Tentara Israel Bikin Sinetron, Adegan Anggota Hamas Bercelana Dalam Menyerah Ketahuan Bohongnya
Laporan itu juga menunjukkan operasi tempur intensif akan berlanjut, termasuk penempatan pasukan yang diperkuat di perbatasan utara dengan Lebanon, selain di Jalur Gaza.
"Fase serangan darat ke Jalur Gaza saat ini akan memakan waktu lama dan tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat perlawanan faksi-faksi Palestina di lapangan," lapor Kan 11.
Dalam konteks ini, tentara Israel akan melanjutkan operasi di Jalur Gaza, seperti yang dilakukan di Tepi Barat.
Sebelumnya, Israel melakukan penggerebekan di kota-kota dan kamp-kamp di Tepi Barat, di mana mereka menangkap para pejuang dan aktivis perlawanan Palestina atau bentrok dengan mereka sejak pecahnya perang di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: Netanyahu Telepon Putin, Kritik Sikap Rusia soal Perang Israel-Hamas di Gaza
Media Kan 11 melaporkan, setelah Israel menyelesaikan operasi di Jalur Gaza utara dan Khan Yunis, tidak menutup kemungkinan bagi Israel untuk menyerang wilayah lain seperti kamp Nuseirat, Bureij, dan Rafah di Jalur Gaza selatan.
"Fase operasi tempur berikutnya bertujuan untuk mencapai kontrol operasional di wilayah tersebut, memungkinkan IDF untuk melakukan operasi ofensif udara dan darat dan untuk menciptakan kondisi bagi kembalinya penduduk kota-kota Israel di sekitar Jalur Gaza," lanjutnya.
Channel 12 Israel mengutip pejabat senior Israel, melaporkan setidaknya ada beberapa persiapan dasar untuk pertempuran tahun 2024.
Di antaranya, menambah anggaran untuk layanan pasukan cadangan di semua sektor dan kemungkinan mengubah undang-undang pembekuan untuk meningkatkan durasi wajib militer lebih dari 32 bulan.
Kan 11 melaporkan, meskipun pimpinan militer telah membahas masalah ini, keputusan akhir mengenai masalah ini belum diambil, dan diskusi masih terus berlanjut.

Baca juga: Kebanyakan Orang AS Tak Setuju dengan Cara Joe Biden Menangani Perang Israel-Hamas, Poling CBS News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.