Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perang di Front Utara Pecah Lawan Hizbullah, Jet Israel Bombardir Jezzine di Lebanon Selatan

Tentara Israel (IDF) secara praktis, kini menghadapi dua perang sekaligus, di Gaza melawan Hamas dan Hizbullah di Lebanon.

tangkap layar TC/(Photo credit: AP)
JET ISRAEL SERANG LEBANON - Tentara IDF dilaporkan telah membuka front pertempuran di utara melawan Hizbullah di Lebanon dengan mengirim jet-jet tempur ke teritorial negara tetangga mereka itu dan mengebom sejumlah wilayah dan desa. Tentara Israel (IDF) secara praktis, kini menghadapi dua perang sekaligus, di Gaza melawan Hamas dan Hizbullah di Lebanon. 

Tentara Israel mengumumkan bahwa enam tentara terluka dalam serangan pesawat tak berawak itu.

Media Israel baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa Tel Aviv telah memperkuat kehadirannya di front utara.

Serangan terhadap pusat komando baru tersebut adalah satu dari delapan serangan yang dilakukan Hizbullah pada hari Minggu.

Angkatan udara Israel membalas dengan menggempur desa Yaroun dan Bint Jbeil serta sejumlah kota lainnya pada Minggu pagi.

Baca juga: Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa

Peti mati tentara Lebanon sersan Abdul Karim Shehadeh al-Miqdad dibawa rekan-rekannya sesama tentara, yang terbunuh oleh tembakan Israel di sebuah pos perbatasan di Lebanon selatan sehari sebelumnya, di kampung halamannya di Shmistar di Lembah Bekaa Lebanon timur pada 6 Desember 2023, di tengah pembaruan lintas- ketegangan perbatasan ketika pertempuran kembali terjadi antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza. AFP
Peti mati tentara Lebanon sersan Abdul Karim Shehadeh al-Miqdad dibawa rekan-rekannya sesama tentara, yang terbunuh oleh tembakan Israel di sebuah pos perbatasan di Lebanon selatan sehari sebelumnya, di kampung halamannya di Shmistar di Lembah Bekaa Lebanon timur pada 6 Desember 2023, di tengah pembaruan lintas- ketegangan perbatasan ketika pertempuran kembali terjadi antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza. AFP (Photo: AFP)

Kelompok perlawanan Lebanon tersebut menyatakan kalau operasinya adalah untuk mendukung perlawanan Palestina di Gaza dan bahwa intensitas serangannya terhadap Israel akan bergantung pada perkembangan situasi di Gaza.

Para pejabat Israel, termasuk Menteri Perang Yoav Gallant, telah mengeluarkan beberapa pernyataan ancaman yang bersumpah akan menghancurkan Lebanon ketika Gaza telah dihancurkan.

Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan pada tanggal 9 Desember bahwa Israel “tidak dapat lagi menerima” kehadiran Hizbullah dan pasukan elitnya di perbatasan.

“Kami tidak bisa lagi menerima pasukan Radwan yang duduk di perbatasan… Masyarakat Israel… memahami bahwa situasi di utara perlu diubah. Dan itu akan berubah,” kata Hanegbi.

“Jika Hizbullah setuju untuk mengubahnya secara diplomatis, itu bagus; jika tidak — kita harus bertindak. Kami harus memastikan bahwa situasi di utara berbeda,” tambahnya.

(oln/*/TC/NNA)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved