Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sosok Ilya Ponomarev, Aktivis Anti-perang Rusia yang Diasingkan, Punya Misi Bunuh Vladimir Putin

Inilah sosok Ilya Ponomarev, pria yang pernah menjadi anggota perlemen Rusia, yang saat ini menjalankan misi untuk membunuh Presiden Vladimir Putin.

ANDREY SMIRNOV/AFP
Ilya Ponomarev, anggota parlemen dari Partai Rusia Adil, berbicara pada konferensi pers di Moskow, pada tanggal 23 Oktober 2012. Penyelidik Rusia kemarin mengatakan bahwa Leonid Razvozzhayev, seorang aktivis oposisi dan pembantu parlemen Ponomarev, telah menyerahkan diri dan mengaku merencanakan rencana tersebut. kerusuhan massal sementara aktivis itu sendiri mengaku telah diculik dari Ukraina dan disiksa. Razvozzhayev adalah orang kedua yang ditangkap dalam penyelidikan Rusia atas rencana kerusuhan massal, setelah Konstantin Lebedev pekan lalu. Tersangka ketiga, pemimpin Front Kiri Sergei Udaltsov, bebas tetapi menghadapi pembatasan perjalanan. - - Inilah sosok Ilya Ponomarev, pria yang pernah menjadi anggota perlemen Rusia, yang saat ini menjalankan misi untuk membunuh Presiden Vladimir Putin. 

RVC dikomandoi oleh seorang Nazi terkenal yang dekat dengan resimen Azov setempat, sebuah unit militer sukarelawan ultra-nasionalis.

Mei lalu, FRL dan RVC mengejutkan dunia dengan serangan lintas batas bersama di wilayah Belgorod, Rusia barat.

Ini adalah pertama kalinya partisan memasuki Rusia selama perang Ukraina.

Rekaman serangan tersebut menunjukkan seorang perwira Rusia terbaring telungkup dalam genangan darah, di dekat pos pemeriksaan perbatasan di Kota Grayvoron.

Ponomarev mengatakan intelijen militer Ukraina mendukung upaya kudetanya.

Baca juga: Vladimir Putin Konfirmasi Calonkan Diri sebagai Presiden Rusia pada Pemilu 2024

Tahun ini, ia mengaku berperan dalam serangan pesawat tak berawak di Kremlin, dan mengatakan bahwa kelompoknya telah membantu menyelundupkan perangkat tersebut melewati perbatasan.

Juga menyatakan dirinya terlibat dalam pembunuhan blogger perang Vladlen Tatarsky dan novelis pro-Kremlin Zakhar Prilepin.

Namun banyak yang menanggapi klaimnya dengan skeptis.

FRL dipimpin oleh Kongres Deputi Rakyat, sejenis parlemen bayangan yang dibentuk oleh Ponomarev.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved