Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Korban Tewas Tentara Israel Bertambah: Dari Perwira Pasukan Sampai Kepala Intelijen

Jumlah total korban tewas terbaru tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober, sebagaimana diakui oleh IDF, adalah 398 orang, kini tembus 401 orang

Tangkap Layar/AP
Tentara Israel menurunkan peti mati ke lubang kubur saat memakamkan Staf Sersan Aschalwu Sama, Minggu (3/12/2023). 

Korban Tewas Tentara Israel Bertambah: Dari Perwira Pasukan Sampai Kepala Intelijen

TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (4/12/2023), Tentara Israel (IDF) mengonfirmasi kalau jumlah tentara mereka yang tewas dalam invasi militer di Gaza, bertambah.

Terbaru, IDF mengonfirmasi ada tiga tentara mereka yang tewas dalam konfrontasi dengan milisi perlawanan Palestina di Gaza.

Juru bicara IDF merinci, dua dari tiga tentara tersebut berstatus sebagai perwira.

Baca juga: Peluru Kendali Hizbullah Kian Dalam ke Israel: Hajar Pangkalan Militer Beit Hillel, Iron Dome Keok?

"Ketiga tentara tersebut adalah: seorang perwira pasukan cadangan dari Brigade 55, kepala intelijen pasukan cadangan  dari Brigade 401, dan seorang kopral dari Brigade 401," tulis pernyataan IDF.

Pernyataan itu menambahkan kalau prajurit keempat dari Brigade 401 menderita luka serius saat pertempuran di Gaza utara.

Jumlah total korban tewas terbaru tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober, sebagaimana diakui oleh IDF, adalah 398 orang.

"Seiring dengan jumlah korban saat ini, jumlahnya meningkat menjadi 401 orang," ungkap lansiran Al-Mayadeen.

Baca juga: Brigade Al-Qassam: Israel Tarik Mundur 70 Persen Pasukan dari Gaza Utara, Taktik 3 Wilayah Percuma

Tentara Israel saat baku tembak dengan militan Hamas di jalur Gaza. Dalam peperangan ini zionis yahudi diduga memberlakukan Protokol Hannibal, doktrin membunuh sesama tentara Israel agar tidak jadi sandera. Protokol ini telah ditangguhkan sejak 2016, akan tetapi diduga diberlakukan lagi saat menghadapi Hamas pada 2023.
Tentara Israel saat baku tembak dengan militan Hamas di jalur Gaza. Dalam peperangan ini zionis yahudi diduga memberlakukan Protokol Hannibal, doktrin membunuh sesama tentara Israel agar tidak jadi sandera. Protokol ini telah ditangguhkan sejak 2016, akan tetapi diduga diberlakukan lagi saat menghadapi Hamas pada 2023. (Times of Israel/AFP)

Pertempuran Sengit

Konfrontasi intens memang terjadi pada Minggu (3/12/2023) antara Milisi Perlawanan Palestina di Gaza dan pasukan penyerang Israel di sepanjang poros Deir al-Balah di bagian tengah Jalur Gaza.

Pertempuran sengitu itu seiring upaya para milisi perlawanan Palestina untuk menggagalkan rencana Israel untuk memisahkan Gaza utara dari wilayah selatannya.

Taktik Israel membelah Gaza menjadi tiga wilayah itu dilaporkan oleh koresponden Al Mayadeen.

"Tank-tank Israel tetap ditempatkan di Jalan Salah al-Din, koresponden kami menambahkan, menekankan kalau tidak ada serangan darat yang dikonfirmasi di Gaza selatan, meskipun laporan dari media Israel menyatakan sebaliknya," tulis laporan outlet media tersebut.

Pasca-konfrontasi itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan terbunuhnya delapan tentara Israel dalam penyergapan menggunakan alat peledak rakitan (improvised explosive device/IED).

Tentara Israel menurunkan peti mati ke lubang kubur
Tentara Israel menurunkan peti mati ke lubang kubur saat memakamkan Staf Sersan Aschalwu Sama, Minggu (3/12/2023).

Penyergapan ini menargetkan unit infanteri tentara Israel di timur laut Khan Younis, di selatan Gaza.

Selain itu, Brigade Al Qassam mengklaim bertanggung jawab atas sasaran buldoser D9 Israel dengan peluru Tandem dan menembaki kumpulan tentara Israel dengan mortir berat, juga di timur laut Khan Younis.

"Sebuah tank Israel dan sebuah pengangkut personel lapis baja menjadi sasaran di daerah yang sama dengan peluru al-Yassin 105, tempat pasukan Israel berusaha untuk maju," tulis laporan tersebut.

(oln/*/almyd)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved