Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Mengapa Pengungsi Rohingya Melarikan Diri ke Indonesia?

Lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya tiba di Indonesia dengan menaiki perahu. Mereka melarikan diri dari kamp-kamp pengungsian di Bangladesh…

Deutsche Welle
Mengapa Pengungsi Rohingya Melarikan Diri ke Indonesia? 

Lenin menambahkan bahwa ada komunitas warga Rohingya yang cukup besar di Indonesia dan Malaysia, serta banyak pula pengungsi yang percaya bahwa mereka bisa mendapatkan penghasilan di negara tersebut.

"Selain itu, kekerasan geng, kebrutalan aparat penegak hukum, tindakan kriminal seperti pemerasan, penculikan, serangan fisik, dan kurangnya kesejahteraan psikologis juga jadi penyebabnya," tambah Lenin.

Aktivis Rohingya yang berbasis di Jerman, Nay San Lwin, mengatakan bahwa para penjahat yang berhasil masuk ke kamp-kamp pengungsian mengambil keuntungan dari rentannya para pengungsi sehingga membujuk para korban untuk melakukan perjalanan laut yang berbahaya.

"Dihadapkan dengan situasi tanpa harapan, para pengungsi cenderung mempercayai apa pun yang dikatakan oleh para penyelundup manusia dan mempersiapkan diri untuk perjalanan yang penuh risiko," jelas Lwin kepada DW. "Banyak yang kehilangan nyawa di laut atau mengalami penyiksaan di tangan para penyelundup."

Bangladesh bertekad perangi perdagangan manusia

Mohammed Mizanur Rahman, komisaris bantuan dan repatriasi pengungsi Bangladesh, RRRC, mengatakan kepada DW bahwa tidak pernah terpikirkan olehnya jika para pengungsi ini pergi meninggalkan kamp karena situasi keamanan.

"Mereka adalah orang-orang tanpa kewarganegaraan dan kami tidak mengizinkan mereka untuk berintegrasi di Bangladesh. Itu tidak mungkin bagi kami. Jadi, demi para generasi penerus, mereka mencoba pergi ke negara-negara di mana mereka pikir generasi penerus mereka akan memiliki kehidupan yang lebih baik," katanya.

Rahman menambahkan bahwa lembaga penegak hukum Bangladesh telah berusaha untuk mengekang laju perdagangan manusia, dan menindak lebih banyak usaha yang diterapkan di masa depan untuk mengatasi situasi ini.

"Dua atau tiga hari yang lalu, 58 pengungsi Rohingya dihentikan oleh polisi saat hendak berlayar ke Malaysia atau Indonesia. Banyak kasus serupa telah diajukan terkait perdagangan manusia di daerah tersebut dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak pula penangkapan dilakukan demi memastikan adanya keadilan," kata Rahman kepada DW.

"Namun, sulit untuk menjaga hukum dan ketertiban di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak karena faktor lokasi dan faktor-faktor lainnya," tambahnya.

(kp/ha)

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Daftarkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite.

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved