Jumat, 3 Oktober 2025

Malaysia Menolak, Ratusan Pengungsi Rohingya Diperkirakan Kembali Tiba di Aceh dalam Waktu Dekat

Para penyelundup pun disebut memanfaatkan situasi ini dengan menawarkan perjalanan menuju ke Indonesia atau Malaysia.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/AMANDA JUFRIAN
Pengungsi Rohingya yang baru tiba kembali ke perahu setelah masyarakat setempat memutuskan untuk mengizinkan mereka sementara mendarat untuk mendapatkan air dan makanan di Ulee Madon, provinsi Aceh, Indonesia, pada 16 November 2023. Sekitar 250 pengungsi Rohingya mencapai Indonesia bagian barat dengan perahu kayu yang penuh sesak pada 16 November 2023, sehingga jumlah pengungsi yang dilaporkan oleh pejabat setempat tiba pada minggu ini menjadi hampir 600 orang. (Photo by amanda jufrian / AFP) 

"Itu menunjukkan bahwa faktor pendorong mereka untuk keluar dari Bangladesh sudah lebih kuat dibanding faktor ekonomi yang selama ini menarik mereka ke Malaysia. Yang penting mereka bisa keluar dari kamp," kata Lewa.

Para penyelundup pun diuntungkan oleh situasi ini. Tetapi, bagaimana mereka membiayai perjalanan untuk seluruh anggota keluarga?

Menurut riset kecil-kecilan Arakan Project, biaya perjalanan menuju Indonesia kini telah "lebih murah" dibanding sebelumnya.

Para penyelundup membeli kapal bekas dari nelayan Bangladesh, yang kini merasa kesulitan mendapatkan ikan di laut.

Arakan Project juga mengidentifikasi bahwa kapal-kapal yang mengangkut para pengungsi menuju Indonesia itu merupakan kapal-kapal Bangladesh.

"Kalau penyelundup berinvestasi pada kapal, kapal itu pada akhirnya akan ditinggalkan. Jadi mereka membeli kapal bekas yang jauh lebih murah. Meskipun begitu, mereka tetap mendapat untung yang besar," jelas Lewa.

"Saya rasa ini juga menjadi alasan mengapa lebih mudah bagi mereka untuk pergi meninggalkan kamp dan mengumpulkan uang."

"Dan saya khawatir ini hanya lah permulaan, dan akan ada ribuan pengungsi yang akan mendarat di Aceh," tutur Lewa.

Indonesia 'perlu bersiap'

Rentetan kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh ini dinilai menggambarkan betapa buntunya upaya regional Asia Tenggara mengatasi krisis di Myanmar, menurut pengamat dan aktivis.

Lewa menilai upaya ASEAN untuk mengatasi krisis di Myanmar "tidak berprogres".

“Situasi ini setidaknya memberi sinyal kepada pemerintah Indonesia bahwa mereka harus bersiap untuk apa yang akan datang, karena sepertinya akan lebih banyak yang datang,” kata Lewa.

Sejak berbulan-bulan lalu, Lewa mengaku telah memperingatkan Indonesia untuk menghadapi situasi seperti ini.

“Saya sudah menjelaskan situasi di lapangan [kepada perwakilan pemerintah] bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi lebih banyak kedatangan pengungsi Rohingya. Tapi sepertinya tidak ada yang dipersiapkan,” ujar Lewa.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved