Konflik Rusia Vs Ukraina
70 Drone Rusia Sasar Ukraina, Pejabat Akui 5 Orang Terluka, Zelensky: Teror yang Disengaja
Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya lima orang terluka setelah Rusia menembakkan lebih dari 70 drone ke Kyiv semalam, Jumat (24/11/2023).
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya lima orang terluka setelah Rusia menembakkan lebih dari 70 drone ke Kyiv semalam, Jumat (24/11/2023).
Pejabat Ukraina menyebutnya sebagai serangan drone terbesar dalam perang sejauh ini.
Presiden Volodymyr Zelensky berekaksi dengan insiden ini.
Ia menyebut serangan terhadap ibu kota sebagai tindakan “teror yang disengaja”.
Zelensky menulis di aplikasi Telegram bahwa “kepemimpinan Rusia bangga dengan fakta bahwa mereka dapat membunuh”.
Serangan tersebut menggunakan drone kamikaze Shahed rancangan Iran.
Drone itu dilaporkan mulai menyerang berbagai distrik di Kyiv pada Sabtu dini hari, dengan gelombang yang lebih besar datang saat matahari terbit.
Baca juga: Ukraina di Titik Nadir Lawan Rusia: Amunisi Habis, AS Berpaling, Israel Bikin Kiev Nelangsa

Bahkan peringatan serangan udara berlangsung selama enam jam.
Kepala Angkatan Udara Ukraina, Mykola Oleschuk mengatakan 71 dari 75 drone yang diluncurkan ke Ukraina telah ditembak jatuh.
Oleschuk memuji efektivitas unit “mobile fire” – biasanya truk pick-up cepat dengan senapan mesin atau meriam antipeluru yang dipasang di flatbed mereka.
Menurut Oleschuk, hal ini berhasil menjatuhkan hampir 40 persen drone.
Rusia Menargetkan Infrastruktur Penting
Ukraina telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Rusia akan sekali lagi melancarkan serangan udara untuk menghancurkan sistem energi Ukraina.
Kementerian Energi Ukraina mengatakan hampir 200 bangunan di ibu kota, termasuk 77 bangunan tempat tinggal, tidak mendapat aliran listrik akibat serangan itu.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-640, PM Slovakia Anggap Perang Moskow-Kyiv sebagai Konflik Beku
Angkatan udara Ukraina mengatakan serangan itu merupakan serangan pesawat tak berawak terbesar Rusia sejak awal perang pada Februari 2022.
Konflik Beku
Belum lama ini, Perdana Menteri (PM) Slovakia, Robert Fico, yang dikenal sebagai seorang populis, menganggap perang antara Rusia dan Ukraina sebagai konflik beku, dikutip dari The Guardian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.