Konflik Palestina Vs Israel
Yordania di Ambang Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Israel
Yordania, yang cenderung bersikap vokal terhadap pengusiran warga Gaza, bersiap memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Yordania di Ambang Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Israel
TRIBUNNEWS.COM - Anggota parlemen Yordania dijadwalkan untuk menyampaikan rekomendasi mereka kepada pemerintah minggu ini mengenai kesepakatan yang telah ditandatangani negara tersebut dengan Israel.
Rekomendasi dari DPR itu agar pemerintah dapat mengambil tindakan yang diperlukan sebagai sikap Yordania atas aksi militer Israel dalam perang Gaza di Palestina.
Baca juga: Ragu Israel Basmi Hamas, Menlu Yordania: Kami Lakukan Apapun untuk Hentikan Pengusiran Warga Gaza
Hal ini menguatkan sinyalemen kalau Yordania, yang cenderung bersikap vokal terhadap pengusiran warga Gaza, bersiap memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Majelis rendah Yordania pekan lalu menugaskan komite hukumnya untuk memeriksa semua perjanjian Yordania-Israel dan membuat rekomendasi kepada pemerintah.
Langkah ini dilakukan di tengah narasi Yordania yang semakin keras mengenai konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung.
Perang Gaza sejak 7 Oktober itu telah menyebabkan ribuan warga Yordania turun ke jalan di Amman dan tempat lain, memprotes pemboman Israel di Gaza dan menyerukan pemerintah mereka untuk melakukan hal berani, memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca juga: Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang
Anggota parlemen Fayez Basbous, yang merupakan anggota komite hukum, mengatakan pada Sabtu (18/11/2023), panel tersebut telah bertemu dengan para ahli hukum dan sedang menyelesaikan catatannya mengenai semua kesepakatan yang telah ditandatangani Yordania dengan Israel.
Sentuhan akhir itu dilakukan sebelum rekomendasi tersebut dikirim ke pemerintah Yordania.
“Ini sedang diperiksa, dan belum ada kesimpulan yang dicapai,” kata Basbous kepada AN pada Sabtu.
Sebuah sumber di parlemen mengatakan kalau “suasana umum” di dalam gedung tersebut “cenderung antipati terhadap dengan perjanjian kerjasama yang sudah dibangun Yordania dengan Israel.
"Anggota parlemen “menginginkan kesepakatan ini dibatalkan atau ditangguhkan,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dari Gas hingga Air
Selain Perjanjian Wadi Araba tahun 1994, Yordania menandatangani kesepakatan senilai 10 miliar dolar AS dengan Israel pada tahun 2016 untuk gas.
Yordania dan Israel juga menandatangani nota kesepahaman pada November 2022 untuk memajukan kesepakatan air untuk energi.
Berdasarkan perjanjian yang ditengahi UEA, Yordania akan membangun kapasitas tenaga surya sebesar 600 megawatt untuk diekspor ke Israel.
Sebagai timbal balik, Israel akan memberikan 200 juta meter kubik air desalinasi kepada Yordania yang kekurangan air sebagai imbalannya.
Namun, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pada Kamis bahwa Yordania tidak akan menandatangani perjanjian tersebut, dengan alasan perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
(oln/rtrs/an/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.