Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Soal IDF Sediakan Inkubator, Dibantah Direktur RS Al-Shifa: Kami Punya, tapi Tak Ada Bahan Bakar

Direktur Rumah Sakit Şifa Muhammad Abu Salmiya membantah soal pernyataan Israel yang berencana menyediakan inkubator untuk fasilitas medis tersebut.

FOTO AFP/MOHAMMED ABED
Seorang bayi Palestina menerima perawatan di dalam inkubator di unit perawatan intensif di rumah sakit al-Shifa yang mengalami pemadaman listrik besar-besaran di Kota Gaza pada tanggal 23 Oktober 2014. Rumah sakit tersebut menggunakan generator untuk menyediakan pasokan listrik secara terus menerus. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Muhammad Abu Salmiya membantah soal pernyataan Israel yang berencana menyediakan inkubator untuk fasilitas medis tersebut.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) awal pekan ini membuat pernyatan bahwa mereka akan menyediakan inkubator ke Rumah Sakit al-Shifa.

Namun Direktur Rumah Sakit Şifa mengatakan bahwa ini bohong.

Berbicara kepada Al Jazeera, Abu Salmiya menegaskan bahwa bayi baru lahir di Rumah Sakit Al-Shifa butuh perhatian segera.

Tapi sekarang, rumah sakit kehabisan persediaan medis.

Baca juga: Pasukan Elit Al Quds Iran Akan Tempuh Cara Apapun untuk Bantu Hamas Lawan Zionis Israel

"Pada beberapa kesempatan, kami terpaksa membiarkan pasien meninggal karena kami tidak berdaya," ucapnya.

"Kami tidak dapat melakukan operasi apa pun terhadap mereka," kata Abu Salmiya.

"Setidaknya yang bisa kami lakukan adalah memberi mereka obat penghilang rasa sakit agar para korban dapat meninggal dengan tenang," bebernya.

Ia menambahkan, banyak bayi prematur yang baru lahir meninggal karena inkubator kehabisan oksigen.

"Pasukan pendudukan Israel mengklaim telah menyediakan inkubator ke rumah sakit, namun ini tidak benar; ini salah," tegasnya.

Baca juga: IDF Rebut Pelabuhan Gaza dan Hancurkan Monumen Mavi Marmara, Klaim Digunakan Hamas

Bukti-bukti yang dipublikasikan tentara Israel saat menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa setelah mengepung dan memblokade fasilitas medis itu selama enam hari. Bukti-bukti ini dianggap terlalu remeh dibanding konsekuensi kemanusiaan yang diterima para pasien dan staf medis atas aksi tentara Israel di rumah sakit tersebut selama berhari-hari pengepungan.
Bukti-bukti yang dipublikasikan tentara Israel saat menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa setelah mengepung dan memblokade fasilitas medis itu selama enam hari. Bukti-bukti ini dianggap terlalu remeh dibanding konsekuensi kemanusiaan yang diterima para pasien dan staf medis atas aksi tentara Israel di rumah sakit tersebut selama berhari-hari pengepungan. (tangkap layar twitter)

"Selain itu, kita tidak memerlukan inkubator; kami sudah punya inkubator di rumah sakit, tapi kami kehabisan bahan bakar untuk menghasilkan listrik (untuk inkubator)," serunya.

Tak Ada Air dan Oksigen

Direktur RS Al-Shifa mengumumkan bahwa fasilitas medis itu telah kehabisan oksigan dan air.

"Para pasien menjerit karena kehausan," kata Abu Salmiya.

Di RS Al-Shifa, terdapat lebih dari 650 pasien luka-luka, 45 pasien menderita ginjal, 35 bayi prematur, 500 tenaga medis, dan 5.000 pengungsi.

Baca juga: Hamas Siap Perang Jangka Panjang dengan Israel: Brigade Al-Qassam Akan Kalahkan Musuh

Foto yang dirilis Dr Marawan Abu Saada ini memperlihatkan bayi Palestina yang lahir prematur di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza pada Minggu, 12 November 2023. (Dr. Marawan Abu Saada via AP)
Foto yang dirilis Dr Marawan Abu Saada ini memperlihatkan bayi Palestina yang lahir prematur di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza pada Minggu, 12 November 2023. (Dr. Marawan Abu Saada via AP) (AP/Dr. Marawan Abu Saada)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved