Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dalam Sekejap Mata, Melissa Joudah Kehilangan 60 Anggota Keluarganya, Kakinya Juga Lumpuh

Seorang anak di Gaza yang baru saja belajar berjalan, lumpuh akibat serangan Israel.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Atia Darwish/Al Jazeera
Melissa, anak 16 bulan yang baru saja belajar berjalan, kini lumpuh akibat serangan Israel. 

Ayah Melissa, orang tuanya, saudara perempuannya dan anak-anak mereka juga dibunuh, sehingga total anggota keluarga Joudah menjadi 68 orang.

Yasmeen menghibur Melissa, satu-satunya anggota yang selamat dari serangan Israel di rumah keluarga
Yasmeen menghibur Melissa, satu-satunya anggota yang selamat dari serangan Israel di rumah keluarga (Atia Darwish/Al Jazeera)

Baca juga: IDF Bongkar Markas Hamas di RS Rantisi Gaza Ditemukan Peralatan Bantuan dari WHO dan Botol Susu Bayi

Masa depan yang suram

Melissa sangat membutuhkan perawatan medis di luar negeri, menurut kepala departemen ortopedi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.

“Dia memiliki beberapa pecahan peluru yang terjepit di tulang belakang T12, serta patah tulang di sumsum tulang belakangnya,” kata Dr. Ayman Harb.

“Sayangnya ini berarti dia tidak dapat menggunakan ekstremitas bawahnya.”

“Gadis kecil itu secara fisik stabil, dalam artian dia lumpuh dari dada ke bawah,” lanjutnya.

“Tetapi fisioterapi dan dukungan moral harus menjadi langkah berikutnya.”

Harb menyebut bahwa karena pecahan peluru masih berada di tubuh Melissa, dia mungkin berisiko terkena infeksi dan komplikasi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan banyak organ.

“Sekarang kami sedang menangani kasus-kasus yang belum pernah kami lihat dalam buku kedokteran kami,” katanya.

Sejauh ini, Harb memiliki 12 pasien yang lumpuh akibat serangan Israel.

Ketika ditanya peluang Melissa, Harb pesimistis.

Dr Ayman Harb, kepala departemen ortopedi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa
Dr Ayman Harb, kepala departemen ortopedi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa (Atia Darwish/Al Jazeera)

Baca juga: Hamas Dikabarkan Takluk di Jalur Gaza, Bendera Israel Langsung Dikibarkan

“Masa depannya akan penuh penderitaan,” katanya terus terang.

“Dia akan menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda.”

Rumah sakit Martir Al-Aqsa, seperti fasilitas medis lainnya di Jalur Gaza, hampir tidak berfungsi.

Rumah sakit itu menggunakan generator bertenaga surya dan sangat kekurangan pasokan medis dan personel.

Al-Aqsa Martyrs bukanlah rumah sakit pusat yang besar seperti Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza, yang saat ini sedang diserang oleh tentara Israel.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved