Konflik Palestina Vs Israel
Dalam Sekejap Mata, Melissa Joudah Kehilangan 60 Anggota Keluarganya, Kakinya Juga Lumpuh
Seorang anak di Gaza yang baru saja belajar berjalan, lumpuh akibat serangan Israel.
Rumah sakit ini dibangun hanya untuk melayani kota Deir el-Balah dan hanya memiliki 16 dokter.
“Kami tidak punya waktu untuk menangis ketika melihat pasien yang hidupnya hancur,” kata Harb.
“Setiap hari kami menangani 30 kasus besar ditambah 15 kasus kecil dari jam 8 pagi hingga jam 3 pagi.”
'Hanya dia yang tersisa'
Ibu Melissa sedang hamil sembilan bulan.

Associated Press melaporkan bahwa dia akan melahirkan selama serangan itu.
Namun, ibu Melissa ditemukan tewas di bawah reruntuhan, kepala anak kembarnya yang tak bernyawa keluar.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina, 8.000 di antaranya anak-anak dan perempuan.
Karena serangan Israel terhadap rumah sakit di Jalur Gaza utara semakin intensif, yang menyebabkan terputusnya layanan dan komunikasi, jumlah korban tewas tidak diperbarui pada hari Jumat dan Sabtu.
Menurut Ismail Thawabta, direktur jenderal kantor media pemerintah, sejauh ini 11.180 warga Palestina, termasuk 4.607 anak-anak, telah terbunuh.
Lebih dari 3.000 orang masih berada di bawah reruntuhan, termasuk 1.700 anak-anak, tambahnya, berbicara pada konferensi pers pada hari Minggu (12/11/2023).
Melissa yang kini tinggal di rumah bersama bibinya Yasmeen di Deir el-Balah, sedang menunggu persetujuan meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
“Hanya dia yang tersisa bagiku," kata Yasmeen.
Dia juga mempunyai satu keinginan lain: “Saya ingin Melissa berjalan. Saya tidak tahu bagaimana dia akan hidup.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.