Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Ampuni Pelaku Pemerkosaan yang Siksa dan Tusuk Pacarnya 111 Kali hingga Tewas

Seorang pembunuh yang menyiksa kekasihnya, dibebaskan dari penjara karena berperang di Ukraina. Ibu korban murka dan tidak terima.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
NGS24/ East2west News
Vladislav Kanyus. Seorang pembunuh yang menyiksa kekasihnya, dibebaskan dari penjara karena berperang di Ukraina. Ibu korban murka dan tidak terima. 

Ibu yang berduka itu menambahkan, "Ini merupakan pukulan bagi saya, keputusan Presiden Putin [untuk mengampuni si pembunuh]... Anak saya akan membusuk di kuburnya."

Vladislav Kanyus dan Vera Pekhteleva
Vladislav Kanyus dan Vera Pekhteleva (via Daily Mail)

Baca juga: Vladimir Putin Kunjungi Markas Operasi Militer di Rostov Don, Cek Senjata Baru Rusia

"Saya telah kehilangan segalanya - hidup saya, harapan apa pun."

"Saya tidak hidup, hanya ada di dunia."

"Dan dia diampuni dengan pembebasan dari menjalani hukumannya lebih lanjut, catatan kriminalnya sekarang dihapuskan oleh putusan pengadilan."

"Saya orang yang kuat. Tapi pelanggaran hukum di negara kita ini hanya mendorong saya ke jalan buntu."

"Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan sekarang."

Sang ibu baru-baru ini melihat bukti dokumenter tentang keputusan Putin yang mengampuni kriminal tersebut setelah sebelumnya diberitahu bahwa ia dibebaskan untuk berperang.

Alyona Popova mendesak masyarakat Rusia: "Jangan diam. Berteriaklah sekeras mungkin."

"Jika kita tetap diam, kita akan menerima kenyataan bahwa pembunuh seperti itu akan berkeliaran di jalanan kami."

Mantan Napi yang Dibebaskan sebagai Imbalan Berperang Melawan Ukraina, Kembali Lakukan Kejahatan

Pada Agustus 2023 lalu, seorang tahanan yang dilaporkan dibebaskan lebih awal untuk bergabung dengan Grup Wagner, melakukan dua pembunuhan di Rusia setelah ia dipulangkan dari perang di Ukraina.

Dilansir BBC.com, Demyan Kevorkyan dijatuhi hukuman penjara 18 tahun pada tahun 2016.

Kini, ia kembali dipenjara karena diduga membunuh seorang pria dan wanita saat mereka pulang dari bekerja.

Kevorkyan adalah satu di antara 150 tahanan yang direkrut Wagner pada 31 Agustus 2022.

Saat itu, ketua kelompok tentara bayaran Yevgeny Prigozhin, mengunjungi penjara Kevorkyan dan memberinya penawaran.

Namun setelah itu, Kevorkyan kembali ke Rusia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved