Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Bunuh Mikhail Filiponenko, Wakil Rusia di Luhansk, Pakai Bom Mobil
Intelijen Ukraina membunuh Mikhail Filiponenko, politisi pro-Rusia di wilayah pendudukan di Luhansk menggunakan bom di dalam mobilnya.
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Direktorat Utama Intelijen Ukraina (GUR) mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Mikhail Filiponenko, politisi pro-Rusia yang menjadi anggota parlemen di Luhansk, yang diduduki Moskow.
Mikhail Filiponenko meninggal dunia dalam ledakan bom di mobilnya pada Rabu (8/11/2023) pagi.
Sebelum terjadi ledakan, Mikhail Filiponenko sedang berjalan menuju mobil di luar rumahnya.
Penyidik Rusia mengatakan alat peledak tidak dikenal meledak di bawah kendaraan milik Mikhail Filiponenko.
“Ya, itu adalah operasi kami,” kata Andriy Cherniak, juru bicara Direktorat Intelijen Militer Ukraina kepada POLITICO, Rabu.
Intelijen Ukraina bekerja sama dengan partisan lokal Ukraina di Luhansk untuk membunuh Mikhail Filiponenko.
Mikhail Filiponenko sudah lama menjadi target intelijen Ukraina karena sikapnya yang pro-Rusia dalam invasi Moskow di Luhansk.

Baca juga: Ajudan Panglima Ukraina Tewas saat Buka Hadiah Berisi Granat di Hari Ulang Tahun
"Dia (Mikhail Filiponenko) terlibat dalam organisasi kamp penyiksaan di wilayah pendudukan Luhansk, di mana tawanan perang dan sandera sipil menjadi sasaran penyiksaan yang tidak manusiawi. Mikhail Filiponenko sendiri secara brutal menyiksa orang," kata intelijen Ukraina.
Intelijen Ukraina mengungkapkan alamat tempat tinggal Mikhail Filiponenko di Luhansk.
Saat ini, mata-mata Ukraina juga mengetahui di mana kolabolator pro-Rusia lainnya tinggal di wilayah pendudukan di Luhansk.
"Semua penjahat perang akan dihukum," kata intelijen Ukraina.
Kepala wilayah Luhansk yang dilantik Rusia, Leonid Pasechnik, memuji Mikhail Filiponenko sebagai "pria sejati" dan menyebut kematiannya sebagai "kerugian besar" dalam sebuah postingan di media sosial.
Mikhail Filiponenko Bantu Putin Kuasai Luhansk

Baca juga: Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Putin, Hakim ICC Kini Diburu Rusia
Mikhail Filiponenko lahir di Luhansk dan belajar di Kyiv, Ukraina.
Pada 2014, ia bergabung dengan tentara bayaran dukungan Rusia yang merebut kekuasaan dan membantu Presiden Rusia, Vladimir Putin, membangun kekuasaan di wilayah Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur.
Mikhail Filiponenko pernah mewakili separatis Luhansk yang didukung Rusia, sebelum invasi Moskow ke Ukraina pada tahun lalu.
Sebelumnya, ia selamat dari upaya pembunuhan lainnya pada 21 Februari 2022, tiga hari sebelum invasi pada 24 Februari.

Baca juga: Jenderal Zaluzhny, Masa Depan Zelensky, dan Sikap Barat Terkait Perang Ukraina
Para pemimpin separatis Luhansk dan Donetsk yang didukung Rusia pada saat itu meminta Moskow mengakui dua wilayah itu sebagai negara merdeka.
Vladimir Putin kemudian menandatangani dokumen terkait klaim tersebut, dikutip dari RFE/RL.
Setelah invasi berlangsung, pada akhir September 2022, Rusia mendeklarasikan aneksasi wilayah Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhya di Ukraina.
Kemudian, Mikhail Filiponenko menjadi anggota partai terkuat Rusia, Partai Demokrat Liberal ultranasionalis, di parlemen Luhansk.
Nama Mikhail Filiponenko lalu ditambahkan oleh intelijen Ukraina ke dalam daftar buronan karena melanggar integritas wilayah Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.