Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Tembak Jatuh Drone Canggih AS di Yaman, Senjata Apa yang Digunakan?

Tak main-main, drone yang ditembak jatuh oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran ini adalah MQ-9 Reaper.

Editor: Erik S
Staff Sgt. Brian Ferguson / U.S. Air Force photo
drone MQ-9 Reaper. Houthi mengklaim menembak jatuh drone Amerika Serikat di lepas pantai negara Semenanjung Arab tersebut, Rabu (8/11/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, SANA'A- Amerika Serikat menanggapi pesawat nirawaknya yang diklaim ditembak jatuh Kelompok Houthi di Yaman.

Houthi mengklaim menembak jatuh drone Amerika Serikat di lepas pantai negara Semenanjung Arab tersebut, Rabu (8/11/2023).

“Pertahanan udara kami menembak jatuh MQ-9 Amerika saat mereka melakukan pengintaian dan spionase di perairan Yaman sebagai bagian dukungan militer Amerika untuk Israel,” kata kelompok yang bersekutu dengan Iran itu, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Houthi Kerahkan Pasukan dan Senjata Berat di Taiz, Marib, Jouf: Serang Israel atau Tentara Yaman?

Houthi termasuk bagian dari poros perlawanan kelompok penentang Israel.

Mereka mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan drone dan rudal terhadap Israel selama perang Hamas vs Israel terbaru di Jalur Gaza.

Serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.400 orang di Israel, sebagian besar warga sipil.

Israel kemudian membalasnya dengan serangkaian pemboman dan serangan darat tanpa henti di Gaza, merenggut lebih dari 10.500 nyawa yang juga mayoritas warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

“Aktivitas permusuhan tidak akan menghalangi angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer melawan entitas Israel dan penindasannya terhadap rakyat Palestina,” kata Houthi.

Kelompok Houthi menentang pasukan pemerintah di Yaman dan menguasai ibu kota Sana'a sejak 2014.

Ini jenis drone yang ditembak

Tak main-main, drone yang ditembak jatuh oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran ini adalah MQ-9 Reaper.

Dikutip dari Time of Israel, Pentagon telah mengkonfirmasi jatuhnya MQ-9 Reaper dan mengatakan pihaknya masih menganalisis kejadian tersebut, termasuk apakah drone tersebut berada di wilayah udara internasional atau di atas Yaman.

Baca juga: Siapa Houthi dan Mengapa Kelompok asal Yaman Itu Menyerang Israel?

Belum diketahui senjata yang digunakan kelompok Houthi Yaman untuk menjatuhkan drone canggih militer AS tersebut.

Namun diduga mereka menggunakan senjata rudal permukaan ke udara jarak pendek buatan Iran.

Iran sendiri telah beberapa kali menjatuhkan drone AS yang dianggap telah memasuki teritorial mereka.

Pada tahun 2019, misalnya, Garda Revolusi Iran menembakkan rudal yang menjatuhkan pesawat intai atau drone Amerika Serikat (AS).

Diketahui, drone yang ditembak itu adalah RQ-4A Global Hawk, yang harganya mencapai US$ 110 juta atau setara Rp 1,5 triliun (kurs Rp 14.000).

Sebagai informasi, milisi muslim Syiah Houthi, kelompok proksi Iran, ini telah meningkatkan serangan mereka terhadap pasukan dan aset AS di Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini dilakukan sebagai reaksi atas serangan Israel ke permukiman sipil Palestina.

Baca juga: Kelompok Houthi Yaman Ikut Luncurkan Rudal dan Drone ke Israel, Serangan Bakal Lebih Masif

Pangkalan AS dan koalisi di Irak dan Suriah juga menjadi objek serangan setidaknya 40 kali sejak 17 Oktober, menyebabkan banyak anggota militer AS mengalami cedera otak traumatis dan cedera lainnya, yang semuanya ringan.

Seorang pejabat senior pertahanan AS menyebut Iran sebagai “pusat gravitasi” atas serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut, dan mengatakan bahwa “sidik jari Iran ada di balik semua ini.”

AS membalas kelompok tersebut pada tanggal 26 Oktober, meluncurkan serangan udara di Suriah yang menargetkan infrastruktur yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam dan proksinya.

Baca juga: Rudal Jelajah Buatan Iran yang Ditembakkan Kelompok Houthi ke Israel Justru Dijatuhkan Yordania

Serangan tersebut, yang dilakukan oleh jet tempur F-15 dan sepasang jet tempur F-16 dengan menggunakan amunisi berpemandu presisi, menargetkan fasilitas penyimpanan senjata dan amunisi di Abu Kamal dekat perbatasan antara Suriah dan Irak.

(AFP/Kompas.com/TI)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved