Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Nepal: Mencari jasad di bawah tumpukan puing dengan mangkuk dan piring

Gempa di Nepal sangat berdampak pada kaum miskin. Sejumlah penyintas bahkan harus mencari jenazah keluarga mereka di bawah tumpukan…

BBC Indonesia
Gempa Nepal: Mencari jasad di bawah tumpukan puing dengan mangkuk dan piring 

Lebih dari 150 orang tewas dan 350 lainnya terluka akibat gempa bumi di Nepal barat.

Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan menghabiskan malam di luar ruangan di tengah cuaca yang sangat dingin.

Puluhan gempa susulan juga mengguncang distrik-distrik yang sebelumnya terkena dampak paling parah di Jajarkot dan Rukum Barat sejak Jumat (03/11).

Kremasi massal korban gempa

Sungai Thuli Bheri mengalir seperti biasa di kaki Desa Chiuri, yang berada di wilayah Kotamadya Nalgad di Jajarkot. Lokasi itu terletak sekitar 300 kilometer sebelah barat Kathmandu.

Di antara suara gemericik air, kini terdengar rintihan di pinggir sungai tersebut. Para warga yang berduka berdiri di samping 13 jasad, termasuk perempuan dan anak-anak,

Karena begitu sedih, beberapa perempuan sampai tak sadarkan diri. Mereka akhirnya dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

Enam jasad ditempatkan di satu tumpukan kayu, sementara yang lainnya di tumpukan kayu terpisah untuk kemudian dibakar. Semua korban dari desa tersebut kehilangan nyawanya pada Jumat malam.

Secara keseluruhan, ada 186 rumah di Chiuri. Di kawasan Dsalit, seorang warga bernama Hire Kami meninggal dunia bersama istri dan kedua anaknya.

Tetangga dan kerabat mereka meyakini Hire Kami seharusnya dapat diselamatkan jika ada respons lebih cepat.

"Teriakan dan isak tangis memenuhi seluruh desa di tengah malam. Tak ada dari kami yang dapat berpikir jernih," ujar Hari Bahadur Chunara ketika mengingat malam mengerikan itu.

"Hire Kami masih sempat berbicara ketika kami melihat (ke arah tempat ia ditemukan)."

Seorang pemuda, Hattiram Mahar, juga sempat berupaya menyelamatkan Hire Kami. Menurutnya, para warga desa saat itu menggali puing-puing rumah dengan mangkuk, piring, dan perkakas rumah tangga lainnya untuk menyelamatkan keluarga yang tertimbun.

"Dia berteriak, 'Saya di sini!' Lalu kami pergi ke sana," kata Mahar sembari menunjuk ke arah jasad saudaranya ditemukan.

"Namun, sekarang kami harus mengucapkan salam perpisahan dengannya seperti ini."

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved