Konflik Palestina Vs Israel
Yordania Buka Semua Opsi Hadapi Agresi Israel di Gaza, Sekutu AS Gabung Perang Lawan Tel Aviv?
Perang Israel-Hamas membangkitkan kembali ketakutan yang sudah lama ada di Yordania, yang merupakan rumah bagi sejumlah besar pengungsi Palestina
Raja Abdullah menyuarakan keprihatinan ini selama pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels.
"Dia memperingatkan kekerasan yang meluas di Tepi Barat dan sebagian besar wilayah Yerusalem timur yang dihuni oleh orang-orang Arab jika serangan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi terhadap warga sipil Palestina tidak diatasi," kata para pejabat.

Deklarasi Perang Jika Warga Gaza Diusir
Menteri Luar Negeri Ayman Safadi mengatakan setiap tindakan yang memaksa warga Palestina menyeberang ke Yordania, yang berbatasan dengan Tepi Barat, adalah “garis merah” yang sama dengan deklarasi perang.
“Setiap upaya untuk mengusir warga Palestina sebagai upaya Israel untuk mengubah geografi dan demografi akan kami hadapi,” kata Safadi pekan lalu.
"Tentara Yordania telah memperkuat posisinya di sepanjang perbatasannya," kata sumber keamanan.
Sebagai gambaran, Yordania merupakan sekutu Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, AS dianggap sebagai sekutu induk abadi bagi Israel.
Yordania secara keras menentang agres militer Israel lantaran khawatir akan meluasnya kekerasan di negara yang bersentimen pro-Palestina tersebar luas dan kemarahan terhadap Israel telah menyebabkan demonstrasi besar-besaran untuk mendukung Hamas.
Kekhawatiran Yordania menjadi pusat perhatian dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sejak perang Gaza meletus.
Hal ini kemungkinan besar akan diangkat dalam pertemuan dengan Direktur CIA William Burns saat singgah di Yordania dalam waktu dekat, kata para diplomat.
(oln/TAN/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.