Konflik Palestina Vs Israel
Iran Ancam AS jika Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza, Bakal Ada Dampak Buruk
Iran mengancam AS terkait desakan gencatan senjata di Gaza, sebut akan ada dampak buruknya.
TRIBUNNEWS.COM - Iran mengancam Amerika Serikat (AS) jika Israel tak menghentikan perang di Gaza.
Iran memperingatkan, jika Washington gagal menegakkan gencatan senjata di Gaza, maka akan ada dampak buruknya.
Menteri Pertahanan Iran, Mohammad-Reza Ashtiani, menekankan pentingnya segera dilakukannya gencatan senjata di Gaza.
"Saran kami kepada Amerika adalah segera menghentikan perang di Gaza dan menerapkan gencatan senjata, jika tidak mereka akan terkena dampak paling parah," ujarnya, Minggu (5/11/2023), dilansir Iran International.
Terpisah, Wakil Koordinator Korps Garda Revolusi Islam Iran, Mohammad Reza Naqdi (Naghdi), juga memperingatkan AS terkait perang Israel-Hamas.
"Jika kejahatan Israel terus berlanjut, kita harus menyerang kepentingan Amerika," katanya.
Baca juga: Harga Minyak Naik, Rusia dan Saudi Kompak Pangkas Produksi, Pasar Waspadai Sanksi Tambahan ke Iran
Peringatan Iran ini muncul di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Pejabat rezim Iran secara konsisten memperingatkan Israel tentang potensi peningkatan serangan jika serangan terhadap Gaza tidak berhenti.
Di sisi lain, AS segera membela hak Israel untuk mempertahankan diri dan menawarkan dukungan militer.
Sebelumnya, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengecam tindakan Israel.
Ebrahim Raisi mengatakan, pemboman Israel di Gaza mungkin memaksa semua orang untuk bertindak.
Hal itu disampaikan Presiden Iran setelah Israel mengintensifkan serangan terhadap wilayah Gaza sejak kelompok Hamas menyerbu perbatasan pada Sabtu (7/10/2023).
Baca juga: Kebencian Iran Terhadap AS Makin Jadi, Tuding Paman Sam Dukung Genosida di Gaza

Iran yang secara finansial dan militer mendukung Hamas, memuji serangan yang terjadi pada 7 Oktober itu.
Namun, Iran bersikeras bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan tersebut.
“Kejahatan rezim zionis telah melewati garis merah, dan ini mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan,” kata Ebrahim Raisi di X, Minggu (29/10/2023), dilansir The Hindu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.