Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Semangka, Jeruk, Zaitun dan Terong: Buah-buah yang Jadi Simbol Identitas Palestina

Tak hanya semangka, jeruk, buah zaitun hingga terong juga menjadi simbol bagi rakyat Palestina, berikut maknanya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AHMAD GHARABLI / AFP
Seorang penjual semangka Palestina mengadakan pertunjukan untuk menarik pelanggan, di sebuah jalan di pintu masuk utara kota Ramallah, pada 5 Juni 2023. Tak hanya semangka, jeruk, buah zaitun hingga terong juga menjadi simbol bagi rakyat Palestina, berikut maknanya. 

“Pohon zaitun bisa hidup ratusan tahun,” kata Akel.

“Jadi kalau pohon di luar rumah saya berumur 100 tahun, otomatis saya terhubung dengannya,” mengacu pada tanah tempat pohon itu berdiri.

Setiap tahun saat panen zaitun, Akel akan berkumpul dengan keluarga besarnya untuk memetik buah zaitun dari kebun mereka.

“Seluruh keluarga keluar dan semua orang membantu,” kata Akel.

Setelah seminggu memetik, mereka membuat minyak zaitun dan mengawetkannya, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga panen tahun depan.

Bagi warga Palestina lainnya, panen zaitun merupakan sumber pendapatan penting.

Selain minyaknya, yang menurut Akel merupakan bahan penting dalam masakan Palestina, buah zaitun juga digunakan dalam kosmetik dan sabun.

Dalam beberapa tahun terakhir, pohon zaitun Palestina diserang oleh pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut PBB, lebih dari 5.000 pohon zaitun milik warga Palestina di Tepi Barat dirusak dalam lima bulan pertama tahun 2023.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pemukim menyerang warga Palestina saat panen zaitun, yang biasanya jatuh pada bulan Oktober dan November.

Pada suatu hari saja di bulan Oktober 2021, Al Jazeera melaporkan bahwa pemukim mencabut 900 pohon zaitun dan aprikot, serta mencuri tanaman zaitun di desa Sebastia, sebelah utara Nablus.

4. Terong

Seorang petani Palestina mengairi lahannya di desa Battir di Tepi Barat, yang terletak di antara Yerusalem dan Betlehem, pada 17 Juni 2012
Seorang petani Palestina mengairi lahannya di desa Battir di Tepi Barat, yang terletak di antara Yerusalem dan Betlehem, pada 17 Juni 2012 (MENAHEM KAHANA / AFP)

Dalam Fotonovel Edward Said tentang identitas Palestina, berjudul After the Last Sky, sang penulis mencurahkan beberapa halaman untuk membahas terong, khususnya yang berasal dari Battir.

Battir adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang terkenal dengan terongnya.

Bahkan diadakan festival terong secara berkala di sana.

Bagi Said, terong adalah salah satu cara dirinya terhubung dengan Palestina meski tinggal di Amerika Serikat.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan