Senin, 6 Oktober 2025

Bermalam di ruang bawah tanah, ‘relawan Indonesia di Gaza belum tentu aman dari serangan Israel’

Tiga WNI berlindung dari serangan Israel di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Namun pada tahun-tahun sebelumnya, rumah sakit ini kerap…

BBC Indonesia
Bermalam di ruang bawah tanah, ‘relawan Indonesia di Gaza belum tentu aman dari serangan Israel’ 

Sarbini Murad, pimpinan MER-C Indonesia, menyebut tiga relawan lembaganya hingga saat ini masih menyatakan keengganan untuk dievakuasi keluar Gaza.

Menurut kabar yang dia terima, dua dari 10 WNI di Gaza sebenarnya sudah menyatakan kesediaan untuk mengikuti proses evakuasi yang akan dilakukan pemerintah Indonesia. Namun kondisi di Gaza, kata Sarbini, belum memungkinkan keduanya untuk keluar dari kawasan tersebut.

Berbicara kepada pers di Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkata bahwa pemerintah masih terus berupaya mengevakuasi WNI dari Gaza. Namun, kata dia, "belum ada satu pun negara yang dapat mengevakuasi warga negaranya".

Retno berkata, evakuasi itu mustahil dilakukan tanpa jaminan keamanan dan ketersediaan jalur yang aman. "Yang kami (pemerintah Indonesia) adalah evakuasi yang aman," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah Indonesia mengecam serangan Israel kepada warga sipil di Palestina. Dia berkata, gencatan senjata harus dilakukan untuk menghentikan rantai kekerasan di Gaza.

"Posisi Indonesia sangat jelas dan tegas: mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza," kata Jokowi dalam keterangan pers, Senin kemarin.

Jokowi berkata, pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina pekan ini. Selain bantuan kemanusiaan, Jokowi menyebut pemerintah akan terus berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk mendorong penghentian kekerasan dan gencatan senjata.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved