Jumat, 3 Oktober 2025

Palestina: Israel gencarkan pengeboman Gaza dan ‘memperluas operasi darat’

MIliter Israel menggencarkan pengeboman di Kota Gaza selama berjam-jam pada Jumat (27/10). PBB menyebut tak ada tempat yang aman bagi…

BBC Indonesia
Palestina: Israel gencarkan pengeboman Gaza dan ‘memperluas operasi darat’ 

"Bangunan-bangunan mati, pohon-pohon mati… tidak ada tempat yang aman di seluruh Jalur Gaza. Bagian selatan hancur, semua pembunuhan dan pengungsian terjadi di bagian selatan.

"Kita milik Tuhan dan kepada-Nya kita akan kembali."

Hampir 6.500 warga Palestina kehilangan nyawa sejak 7 Oktober, imbas dari serangan balasan Israel atas serangan Hamas.

Sementara,1.400 warga Israel meninggal dalam serangan Hamas terhadap Hamas pada 7 Oktober, yang memicu pertikaian terbaru antara Palestina dan Israel. Lebih dari 200 warga Israel masih disandera di Gaza.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak Hamas untuk membebaskan semua sandera dengan alasan medis.

Sebelumnya, PBB memperingatkan pasokan bahan bakar di Gaza akan segera habis, mengakibatkan rumah sakit menutup hampir seluruh layanannya, kecuali Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Seiring beberapa negara di seluruh dunia menyerukan "jeda kemanusiaan" dalam upaya menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, PBB telah memperingatkan Gaza akan kehabisan bahan bakar pada Rabu (25/10) malam.

Jika bahan bakar habis, itu akan berdampak sangat besar pada upaya bantuan kemanusiaan yang mereka lakukan di wilayah yang tengah dilanda prahara tersebut.

PBB menekankan pentingnya pengiriman pasokan bahan bakar ke wilauah itu demi memastikan warga mendapatkan air minum yang bersih, layanan rumah sakit tetap buka dan operasi bantuan dapat terus berlanjut.

Menipisnya pasokan bahan bakar di Gaza, memicu kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap layanan kesehatan. Badan-badan PBB lainnya memperkirakan bahwa sepertiga rumah sakit di Gaza dan hampir dua per tiga klinik layanan kesehatan utama ditutup karena kerusakan atau kekurangan bahan bakar.

Wartawan BBC di Gaza, Rushdi Abualouf, mengatakan rumah sakit kini telah menutup hampir semua layanannya kecuali instalasi gawat darurat.

"Sebagian besar departemen di rumah sakit ditutup karena mereka ingin meminimalkan jumlah bahan bakar yang mereka gunakan," ujarnya kepada program Today di BBC Radio 4.

Akan tetapi, fasilitas penting seperti unit dialisis masih beroperasi, kendati dengan perawatan yang sangat minim.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 436 orang tewas dalam 24 jam terakhir, imbas dari serangan udara Israel yang terus berlanjut.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved