Konflik Palestina Vs Israel
Siapa Brigade Al-Qassam, Unit Militer Hamas yang Bertempur Melawan Israel?
Ketika Israel merencanakan serangan darat di Gaza, berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang kelompok bersenjata utama yang akan mereka hadapi.
TRIBUNNEWS.COM - Hamas telah menjadi sorotan sejak 7 Oktober 2023, ketika unit komando militernya, Brigade Al-Qassam, melancarkan serangan ke wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.400 orang dan menawan lebih dari 200 orang.
Setelah serangan tersebut, Israel telah berjanji untuk menghabisi seluruh sayap militer Hamas, yang telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007.
Serangan Israel menewaskan lebih dari 6.500 warga Palestina, yang disebut Sekjen PBB sebagai "pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional".
Israel telah melancarkan enam serangan besar di Gaza sejak pasukannya mundur wilayah itu pada 2005.
Pada 2012, Israel membunuh kepala Brigade Al-Qassam Ahmad Jabari dalam serangan udara.
Mengutip Aljazeera, inilah yang perlu diketahui tentang asal usul dan evolusi Brigade Al-Qassam.
Apa itu Hamas dan kapan didirikan?
Baca juga: Pasukan Katak Brigade Al Qassam Hamas Tembus Blokade Israel dan Menyusup ke Pantai Ashkelon
Hamas didirikan oleh Syekh Ahmed Yasin dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantisi sebagai cabang Ikhwanul Muslimin Mesir (Muslim Brotherhood) pada 1987.
Cabang itu bertahan hingga tahun 2017 ketika Hamas mengindikasikan mengakhiri hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin.
Hamas – singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam) – memiliki arti semangat.
Nama ini muncul pada Intifada pertama melawan pendudukan Israel, di mana ribuan warga Palestina melakukan protes secara damai terhadap perampasan tanah dan pemukiman ilegal Israel.
Setelah protes mereka ditanggapi dengan keras oleh polisi Israel, warga Palestina mulai menggunakan batu, dan beberapa kelompok menggunakan senjata ringan.
Hamas lebih menyukai perlawanan bersenjata untuk membebaskan tanah Palestina dan menentang Perjanjian Oslo tahun 1993.
Palestina mengatakan Israel menggunakan perjanjian tersebut untuk memperluas pemukiman ilegal di wilayah yang diduduki pada tahun 1967.
Pada tahun 2006, Hamas memutuskan untuk berpartisipasi dalam pemilu di Gaza.
Hamas menang, namun peralihan kekuasaan tidak berjalan damai.
Fatah, partai yang mendominasi Otoritas Palestina (PA), mencoba mengusir Hamas dari Jalur Gaza.

Baca juga: Brigade Al Qassam Hamas Sergap Pasukan Lapis Baja Israel yang Melintasi Perbatasan Gaza
Israel memberlakukan blokade darat, laut dan udara di Jalur Gaza setelah Hamas mengambil alih kekuasaan.
Israel masih memutuskan apa dan siapa yang masuk dan keluar dari Jalur Gaza, menjadikannya sebuah “penjara terbuka”.
Ismail Haniyeh, yang memiliki hubungan dekat dengan pendiri Hamas, memimpin sayap politik Hamas saat ini.
Menurut survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina pada bulan Maret, sebagian besar warga Palestina lebih memilih Haniyeh dibandingkan Presiden PA saat ini Mahmoud Abbas atau partai Fatah yang dipimpinnya.
Kegiatan kesejahteraan sosial Hamas yang berkelanjutan, termasuk distribusi makanan selama Ramadhan dan pembangunan sekolah, telah memperkuat dukungannya.
Apa itu Brigade Al-Qassam?
Hamas mendirikan unit militernya pada tahun 1992 untuk menyusun aksi militer yang dilakukan para pejuangnya terhadap Israel pada tahun 1980an dan 1990an.
Nama Brigade Al-Qassam terinspirasi dari seorang pejuang Suriah, Ezzedine al-Qassam, yang berjuang melawan pendudukan Inggris setelah dia diusir ke Palestina, menurut situs resmi kelompok tersebut.
Mohammed Deif adalah komandan militer, dibantu wakilnya, Marwan Issa.
Tindakan Brigade Al-Qassam terhadap Israel telah membantu Hamas mendapatkan popularitas di kalangan sebagian besar warga Palestina, menurut para ahli.

Baca juga: Al Jazeera Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan Keluarga Jurnalis
PA menjadi tidak populer karena gagal menghentikan pemukiman ilegal dan melanjutkan koordinasi keamanan dengan Israel.
PA semakin terpinggirkan dengan bangkitnya politik ekstrim sayap kanan Israel.
Seberapa kuatkah Brigade Al-Qassam?
Menurut CIA World Factbook, Brigade Al-Qassam memiliki 20.000 hingga 25.000 anggota, meskipun jumlah ini masih diperdebatkan.
Brigade Al-Qassam telah kehilangan ribuan pejuang dan sumber dayanya dalam serangan Israel.
Penarikan Israel dari Gaza pada tahun 2005 memberi Hamas kesempatan untuk membangun kembali sayap militernya.
Dukungan finansial, yang diduga berasal dari Iran, disebut-sebut memungkinkan kelompok bersenjata tersebut mengembangkan kemampuan militer yang canggih.
Hamas memandang persenjataannya sebagai alat pencegah yang penting.
Apa saja aktivitas militer Brigade Al-Qassam?
Brigade Al-Qassam dikatakan memperoleh senjata mereka melalui penyelundupan, diduga mendapatkan dukungan militer dari Iran, dan membuat beberapa senjata secara lokal, menurut CIA Factbook.

Baca juga: IMF: Perang Hamas-Israel Berdampak ke Perekonomian Negara-negara Timur Tengah
Namun Al Jazeera tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.
Brigade Al-Qassam cenderung mengandalkan serangan roket dan baru-baru ini menambahkan drone ke gudang senjata mereka.
Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2021, al-Qassam dan kelompok bersenjata Palestina lainnya meluncurkan lebih dari 4.400 roket dalam konfrontasi dengan Israel pada tahun 2021.
Dalam 11 hari pertempuran, setidaknya 260 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, sedangkan korban jiwa dari Israel berjumlah 13 orang.
Laporan mengatakan al-Qassam memiliki keahlian dalam alat peledak improvisasi (IED) dan peluncur roket, rudal antitank dan mortir.
Namun mereka sangat bergantung pada strategi dan pergerakan siluman, infrastruktur terowongan yang luas yang memungkinkan mereka bergerak tanpa terdeteksi.
Mengapa Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober?
Hamas mengatakan serangannya merupakan respons terhadap pelanggaran Israel terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa serta meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.
Hamas juga mengatakan bahwa mereka telah berhasil menangkap cukup banyak tawanan untuk melakukan tawar-menawar pembebasan tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel.
Beberapa analis mengatakan percepatan normalisasi Arab-Israel mungkin menjadi faktor lain.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi,” kata Deif, komandan militer Brigade Al-Qassam.
Dia secara terbuka meminta para pendukungnya dan negara-negara Muslim untuk bergabung dalam perjuangannya.
Apa saja kelompok perlawanan bersenjata lainnya di Gaza?
Kelompok bersenjata lainnya di Gaza telah mengindikasikan bahwa mereka bergabung dengan perlawanan terhadap pasukan Israel.
Kelompok yang paling utama adalah Brigade Saraya al-Quds dari Jihad Islam Palestina.
Dibentuk pada tahun 1992, al-Quds telah mengaku bertanggung jawab atas setidaknya 23 serangan roket, menurut data yang dikumpulkan oleh Critical Threats Project.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina juga memiliki aktivitas militer aktif di Gaza melalui Brigade Abu Ali Mustafa dan telah bergabung dalam seruan perlawanan bersenjata melalui pesan resmi Telegram.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.