Gara-gara Suara Burung Beo, Pria di Malaysia Mengaku Tak Bisa Tidur, Laporkan Tetangga ke Polisi
Pria di Sengkang, Malaysia merasa terganggu karena suara burung beo milik tetangganya.
Apabila hewan peliharaan menyebabkan gangguan bagi tetangga, maka pemilik diminta melakukan kontrol terhadap hewan peliharaan tersebut.
Tidak hanya itu, pemilik juga harus mengambil tindakan untuk menghentikan gangguan tersebut.
Bagi pemilik flat yang nekat, maka akan diminta untuk memulangkan hewan peliharaan mereka, dengan bantuan dari kelompok kesejahteraan hewan jika diperlukan.
Tanggapan Pemilik Burung Beo
Pemilik burung beo yang bemarga Zheng itu membantah tuduhan Zhang.
Zheng mengaku, burung beo miliknya berkicau ketika pertama kali dibawa ke rumahnya.
Namun pria berusia 68 tahun itu mengatakan saat ini burung beo miliknya tidak sering mengeluarkan suara lagi.
Sehingga menurut Zheng, Zhang dianggap terlalu berlebihan.
“Dia hanya mengoceh sekali atau dua kali di pagi hari. Zhang terlalu sensitif dan melebih-lebihkan,” katanya.
Sementara tetangga lainnya yang bermarga Chen mengaku mendengar suara kicauan burung beo milik Zheng tetapi tidak merasa terganggu.
“Saya pikir itu adalah burung yang bertengger di salah satu dinding, suaranya tidak terlalu keras. Saya rasa tidak ada salahnya memelihara burung,” katanya.
Menyusul laporan polisi Zhang, Zeng mengatakan petugas telah datang ke rumahnya.
Polisi telah melakukan penyelidikan di rumahnya selama beberapa kali.
Setelah penyelidikan, Zeng mengaku akan mempertimbangkan untuk menjual burung itu.
Namun ia mengatakan jika tidak ingin berpisah dengan burung beo miliknya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.