Konflik Palestina Vs Israel
AS Gagal Cegah Israel Serang Hizbullah, IDF Klaim Hancurkan Peluncur Rudal di Lebanon
Presiden AS Joe Biden gagal mencegah Israel untuk tidak menyerang Hizbullah. IDF klaim menghancurkan markas Hizbullah di Lebanon memakai artileri.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden gagal meyakinkan Israel untuk tidak menyerang Hizbullah di Lebanon, dekat Israel utara.
AS khawatir serangan Israel terhadap Hizbullah akan memicu konflik yang lebih besar.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akhirnya tidak menyetujui gagasan Joe Biden.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Sabtu (21/10/2023), IDF melakukan serangan udara semalaman terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon selatan.
Serangan itu menanggapi rudal anti-tank yang ditembakkan oleh Hizbullah ke Israel pada Jumat (20/10/2023).
"Kompleks militer dan peluncur rudal anti-tank termasuk di antara sasaran yang diserang oleh pesawat Israel," menurut IDF, Sabtu (21/10/2023).
“Selain itu, Pasukan Pertahanan Israel menyerang peluncur anti-tank yang terletak di perbatasan,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency.
Baca juga: Israel Hadapi 2 Front Pertempuran, Gallant: Hizbullah Gabung Perang, 10 Kali Lebih Kuat dari Hamas
Hizbullah Terlibat Konflik Israel-Hamas Palestina
Keterlibatan Hizbullah dalam konflik Israel bermula setelah Hizbullah, sekutu Hamas, menembaki pemukiman Israel setelah Israel membalas serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).
Ancaman serangan besar-besaran Hizbullah menyebabkan seruan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk melakukan serangan terhadap persenjataan rudal Hizbullah yang cukup besar.
“Kami ingin fokus pada wilayah Gaza, dan menyelesaikan pekerjaan di sana. Di sisi lain, kami mendapat banyak tekanan dari penduduk Israel di utara,” kata seorang pejabat senior keamanan Israel kepada Observer, Sabtu (21/10/2023).
“Warga Israel mengatakan, 'Kami tidak bisa tinggal di perbatasan utara, dengan Hizbullah yang berjarak kurang dari 100 meter dari kami dan mereka dapat melintasi perbatasan dalam beberapa menit dan membantai kami',” katanya.
Israel Ancam akan Balas Hizbullah

Baca juga: Rencana Israel Buat Gaza: Tiga Tahap Operasi Militer Lalu Cuci Tangan, Bikin Pemerintahan Boneka
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan Hizbullah akan mendapat balasan atas serangannya di Israel.
"Militan Hizbullah membayar harga yang mahal atas serangan mereka terhadap Israel," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant kepada IDF yang ditempatkan di kamp Biranit, dekat perbatasan Lebanon pada Sabtu (21/10/2023).
Hizbullah telah meningkatkan serangan roket dan rudalnya dalam beberapa hari terakhir, menewaskan seorang tentara Israel pada Jumat (20/10/2023).
“Hizbullah telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam pertempuran tersebut, (dan) kami harus menanggung akibat yang besar dari tindakan tersebut,” kata Gallant, dikutip dari The Guardian.
“Saya berasumsi tantangannya akan lebih besar (dibandingkan sekarang), dan Anda harus mempertimbangkan hal ini, agar siap seperti pegas (melingkar) untuk situasi apa pun,” tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.