Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

500 Orang Tewas akibat Serangan di Rumah Sakit Gaza, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

Serangan udara di rumah sakit di Gaza menewaskan sedikitnya 500 orang, ini 4 hal yang perlu diketahui, dari jumlah korban hingga dalang di baliknya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina yang terluka akibat serangan udara Israel menunggu perawatan di rumah sakit Nasser di Khan Yunis di selatan Jalur Gaza, pada 17 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 500 orang tewas dalam serangan udara di Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Jalur Gaza, Selasa (17/10/2023), kata para pejabat Palestina seperti dilansir Aljazeera.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan ledakan di rumah sakit tersebut disebabkan oleh serangan udara Israel.

Tetapi Israel menyebut ledakan itu adalah akibat serangan roket salah sasaran yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ).

PIJ membantah tuduhan tersebut.

Al Jazeera tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Ketika ketegangan terus meningkat, inilah yang perlu diketahui tentang serangan tersebut.

Baca juga: Israel Bom Rumah Sakit di Gaza, 500 Warga Palestina Meninggal

1. Ratusan orang terbunuh

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 500 orang tewas dalam ledakan itu.

Sejauh ini angka tersebut merupakan angka kematian tertinggi dari setiap insiden di Gaza selama perang antara Israel dan Hamas saat ini.

Kementerian mengatakan ratusan korban lainnya masih berada di bawah reruntuhan.

Hamas mengatakan ledakan itu sebagian besar menewaskan para pengungsi.

Menteri Kesehatan Otoritas Palestina, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan “pembantaian”.

RS Al-Ahli terletak di Gaza tengah, dijalankan oleh Keuskupan Episkopal Yerusalem.

Ada ribuan warga Palestina yang berlindung di rumah sakit itu.

2. Bagaimana reaksi dunia?

Para pemimpin dunia mengecam pemboman tersebut, dan para pemimpin dari seluruh Timur Tengah mengeluarkan pernyataan paling tegas.

Warga Palestina di antara puing-puing bangunan setelah serangan Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 17 Oktober 2023.
Warga Palestina di antara puing-puing bangunan setelah serangan Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 17 Oktober 2023. (Mahmud HAMS / AFP)

Baca juga: Jubir Brigade Al-Qassam: Hamas Janji Bebaskan Semua Tahanan Asing Jika Israel Setop Bombardir Gaza

Protes juga meletus di Timur Tengah, termasuk di Yordania dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

Yordania bahkan membatalkan rencana pertemuan di ibu kota Amman dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin Arab lainnya.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pertemuan itu akan diadakan pada saat semua yang hadir sepakat untuk berupaya mengakhiri “perang dan pembantaian terhadap warga Palestina”.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, yang juga dijadwalkan menghadiri KTT tersebut, mengatakan dia mengutuk “sekeras-kerasnya pemboman Israel” terhadap rumah sakit Gaza.

Arab Saudi juga mengeluarkan pernyataan tegas, mengutuk “sekeras-kerasnya kejahatan keji yang dilakukan pasukan pendudukan Israel dengan mengebom Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza”.

Sementara itu, para pemimpin Barat tidak mengecam Israel atas serangan tersebut.

Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa “tidak ada yang dapat membenarkan serangan terhadap rumah sakit”.

Joe Biden dalam sebuah pernyataan menyampaikan “belasungkawa sedalam-dalamnya atas nyawa tak berdosa yang hilang dalam ledakan rumah sakit di Gaza”.

3. Apa kata Israel?

Pihak berwenang Israel mengatakan rumah sakit tersebut terkena serangan roket yang ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ), yang beroperasi di Jalur Gaza.

“Analisis sistem operasional IDF [tentara Israel] menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh teroris di Gaza, dan melintas di dekat rumah sakit Al Ahli di Gaza pada saat serangan itu terjadi,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada media di dalam The Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri AS di Tel Aviv pada 12 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada media di dalam The Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri AS di Tel Aviv pada 12 Oktober 2023. (JACQUELYN MARTIN/POOL/AFP)

“Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang menghantam rumah sakit di Gaza.”

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa roket yang ditembakkan oleh PIJ melewati rumah sakit pada saat serangan terjadi, yang menurutnya menghantam tempat parkir fasilitas tersebut.

Hagari mengklaim tidak ada serangan langsung terhadap fasilitas tersebut dan mengatakan rekaman drone militer menunjukkan “semacam serangan di tempat parkir”.

Dia mengatakan militer memang melakukan operasi Angkatan Udara Israel di daerah sekitar waktu ledakan di rumah sakit tersebut.

Tetapi operasi tersebut menggunakan jenis amunisi yang berbeda yang tidak sesuai dengan rekaman yang mereka miliki mengenai rumah sakit tersebut, ujarnya.

4. Apa kata PIJ?

PIJ membantah tuduhan Israel bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut.

“Musuh Zionis berusaha keras untuk menghindari tanggung jawab atas pembantaian brutal yang dilakukannya dengan membom Rumah Sakit Nasional Arab Baptis di Gaza melalui kebohongan yang biasa ia lakukan, dan dengan menyalahkan gerakan Jihad Islam di Palestina,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

“Oleh karena itu kami menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan musuh adalah salah dan tidak berdasar,” tambahnya.

Imran Khan dari Al Jazeera mencatat bahwa beberapa pengamat mempertanyakan pernyataan versi Israel mengenai peristiwa tersebut.

Kondisi Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza yang hancur dan 500 pasien tewas oleh serangan militer Israel, Selasa 17 Oktober 2023.
Kondisi Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza yang hancur dan 500 pasien tewas oleh serangan militer Israel, Selasa 17 Oktober 2023. (Palestine Chronicle)

Baca juga: Israel: Kunjungan Joe Biden Tak akan Tunda Operasi Darat IDF di Gaza

Beberapa di antaranya menunjuk pada sejarah Israel yang secara keliru menghubungkan tindakan yang dilakukan oleh pasukannya sendiri dengan kelompok bersenjata Palestina.

“Kami telah melihat hal seperti ini sebelumnya di Israel,” kata Khan pada hari Selasa (17/10/2023).

“Contohnya pembunuhan rekan kami Shireen Abu Akleh. Pada tahap awal laporan tersebut, Israel menyalahkan pejuang di kamp Jenin atas kematiannya. Baru kemudian mereka mengakui bahwa itu adalah salah satu milik mereka.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved