Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kondisi Terkini RS Indonesia di Gaza, Kamar Mayat Penuh hingga Tak Bisa Lagi Menampung Jenazah

Membeludaknya korban akibat perang membuat RS Indonesia kini tak lagi bisa menangani pasien dengan baik.

Editor: Dewi Agustina
JACK GUEZ / AFP
Situasi terkini di Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina membeludak. Kamar jenazah di rumah sakit dipenuhi korban akibat serangan dari rudal-rudal Israel. Foto sebuah howitzer self-propelled Israel ditempatkan di dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan pada 10 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi terkini di Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina membeludak. Kamar jenazah di rumah sakit dipenuhi korban akibat serangan dari rudal-rudal Israel.

"Mayat-mayat sudah meluap sampai kamar jenazah ruang RS Indonesia tidak bisa lagi menampung mayat. Mayat-mayat pun diletakan di luar RS," kata Presidium MER-C Henry Hidayatullah menceritakan situasi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Palestina, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Perang Palestina Vs Israel Bikin Harga Minyak Melonjak, Ekonom: Bebani APBN dan Pertumbuhan Ekonomi

Ia menuturkan, membeludaknya korban akibat perang membuat RS Indonesia kini tak lagi bisa menangani pasien dengan baik.

Terlebih lagi kamar mayat yang sudah penuh.

Mayat-mayat yang seharusnya ditaruh di tempat yang layak, kini diletakan di luar RS.

Henry menyebut, dalam kondisi normal atau tidak perang, kebutuhan alat kesehatan, dokter maupun perawat tinggi, apalagi kini di tengah ketegangan ini.

"Secara ilustrasi dalam kondisi normal dengan situasi blokade kondisi kebutuhan tinggi. Apalagi situasi begini banyak korban," ungkapnya.

"Demikian pula korban luka-luka tinggi sehingga perlu resource SDM maupun alkses dan obat-obatan," sambung Henry.

Baca juga: Konflik Israel vs Palestina: Rumah Sakit di Gaza Kewalahan, Korban Tewas Capai 787 Orang

Karena itu, MER-C Indonesia memandang perlu untuk mengirimkan tim kemanusiaan ke Gaza Palestina.

Oleh karena itu, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan perwakilan RI DI Kairo unuk memfasilitasi kiriman bantuan ini ke Gaza.

"Kami minta Kemlu Pemerintah membantu sesegera mungkin relawan untuk segera ke Gaza," tuturnya.

Ketua Tim dan juga Presidium MER-C Faried Thalib mengatakan, secara umum RS Indonesia masih bisa beroperasi penuh selama 3-4 bulan ke depan.

"RS ini didesain sejak awal untuk bisa beroperasi walau tidak ada suplay. Makanya basement berfungsi untuk menyimpan supporting deposit yang dilengkapi dua genset besar," kata dia.

"Inshaallah RS ini tetap beroperasional tapi tetap perlu bantuan, dalam kondisi normal sudah kewalahan menangani penduduk Gaza, karena kondisinya terkurung, terblokade belasan tahun. Mudahan MER-C betul-betul optimal beri bantuan, meski masuk saja sulit," terang Farid.

Minta Bantuan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta bantuan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved