Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Gelar Sidang Tertutup usai Hamas Lancarkan Serangan, Kini Konflik Palestina-Israel Memanas

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sidang tertutup mengenai situasi Timur Tengah pada Minggu (8/10/2023).

Penulis: Nuryanti
AFP/MAHMUD HAMS
Ilustrasi - Asap mengepul di atas Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 selama serangan udara Israel. Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sidang tertutup mengenai situasi Timur Tengah pada Minggu (8/10/2023). 

Presiden Abdel Fattah El-Sisi memperingatkan adanya 'lingkaran setan' kekerasan.

Kementerian Luar Negeri telah mengimbau, baik pihak Palestina maupun Israel untuk menahan diri semaksimal mungkin.

Baca juga: Reaksi Rusia, Ukraina, AS, Iran hingga Turki atas Serangan Terbesar Hamas Palestina terhadap Israel

Netanyahu Sebut Israel sedang Berperang

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan negaranya sedang berperang, Sabtu.

Netanyahu mengatakan, operasi sedang dilakukan untuk 'membersihkan komunitas yang telah disusupi oleh teroris' dan dia juga telah memanggil pasukan cadangan.

Ia juga bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Hamas, gerakan militan Palestina yang menguasai Gaza.

"Apa yang terjadi hari ini belum pernah terjadi di Israel, kami akan melakukan pembalasan yang besar atas hari kelam ini,” ujar Netanyahu, Sabtu, dikutip dari CNN.

“Saya beritahu Hamas, Anda bertanggung jawab atas kesejahteraan para tawanan, Israel akan menyelesaikan masalah dengan siapa pun yang menyakiti mereka,” lanjut Netanyahu.

Baca juga: Gaza Semakin Mencekam, Israel Bombardir Persembunyian Militan Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Markas Besar PBB pada 20 September 2023 di New York City.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Markas Besar PBB pada 20 September 2023 di New York City. (KENA BETANCUR / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Diketahui, serangan-serangan yang dilakukan Hamas merupakan salah satu periode paling mematikan di Tepi Barat yang diduduki Israel dalam hampir dua dekade.

Kekerasan ini dipicu oleh seringnya serangan militer Israel di kota-kota Palestina, yang menurut Israel merupakan respons yang diperlukan terhadap meningkatnya jumlah serangan militan Palestina terhadap warga Israel.

Hal ini juga terjadi saat perpecahan yang mendalam di Israel, beberapa bulan setelah pemerintah memaksakan rencana kontroversial untuk mengurangi kekuasaan pengadilan di negara tersebut, sehingga memicu krisis sosial dan politik.

Tindakan tersebut juga mengejutkan pihak militer, sehingga mendorong banyak tentara cadangan yang merupakan tulang punggung tentara Israel untuk memperingatkan bahwa mereka tidak akan datang jika dipanggil, untuk memprotes perubahan sistem peradilan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved