Ketegangan dengan China dan Korut Kian Panas, Jepang Percepat Pembelian Ratusan Rudal Tomahawk AS
Seiring meningkatnya ketegangan dengan China dan Korea Utara, Jepang mempercepat rencana pembelian ratusan rudal Tomahawak dari AS.
Ketegangan dengan China dan Korut Kian Panas, Jepang Percepat Pembelian Rudal Tomahawk AS
TRIBUNNEWS.COM - Jepang dilaporkan akan mempercepat proses pembelian rudal jelajah Tomahawk buatan AS pada tahun fiskal 2025.
Rencana pembelian rudal Tomahawk ini setahun lebih awal dari rencana semula.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Minoru Kihara, di tengah kian panasnya ketegangan Tokyo dengan Tiongkok dan Korea Utara.
Baca juga: Jenazah Bergelimpangan, 50 Orang Tewas Saat Rudal Iskander Rusia Hantam Kafe dan Toko di Kharkiv
Kihara menyampaikan pengumuman tersebut pada Rabu (4/10/2023), pada pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Washington, DC.
Tokyo awalnya ingin membeli 400 rudal terbaru Tomahawk Block V yang memiliki jangkauan sekitar 1.600 kilometer.
Kini, Jepang akan melakukan pengadaan sebanyak 200 rudal dari model sebelumnya (model lama) antara tahun fiskal 2025 dan 2027.
Sisa dari kesepakatan tersebut terdiri dari rudal-rudal terbaru, yang akan dikirimkan sesuai rencana awal.
“Upaya untuk secara sepihak mengubah status quo dengan kekerasan tidak boleh ditoleransi di kawasan mana pun, termasuk Indo-Pasifik, dan kita perlu memperkuat kemampuan pencegahan dan respons pasukan sekutu kita,” kata Kihara merujuk pada aksi agresif China dan Korea Utara di kawasan.
Tahun lalu, Tokyo memutuskan untuk melengkapi tentaranya dengan kemampuan “serangan balik”, dengan alasan ketegangan dengan Tiongkok dan Korea Utara.
Pemerintah Jepang meningkatkan belanja pertahanan secara signifikan, sementara Partai Demokrat Liberal yang berkuasa telah mempertimbangkan gagasan untuk mengamandemen konstitusi pasifis negara tersebut pascaperang guna meningkatkan status 'Pasukan Bela Diri Jepang'.

AS Girang, Dukung Rencana Tokyo Belanja Besar-besaran
Selama pertemuan dengan Kihara, Austin menegaskan kembali komitmen Washington yang “tak tergoyahkan dan kuat” untuk membela Jepang.
AS juga mendukung keinginan Tokyo untuk meningkatkan militernya, menurut Gedung Putih.
“Postur kekuatan kita menjadi lebih fleksibel, lebih mobile dan lebih tangguh,” katanya, seraya menuduh Tiongkok melakukan “perilaku koersif.”
Sementara itu, Beijing menuduh AS mencampuri urusan dalam negerinya dengan menjual senjata ke Taiwan dan mendukung “pasukan separatis” di Taipei.
TikTok Jadi Alat Tawar, China Pertimbangkan Lepas Kepemilikan di AS demi Konsesi Dagang dari Trump |
![]() |
---|
Anggota DPR Nurul Arifin Puji Pidato Prabowo di Markas Besar PBB New York: Sikap Negarawan yang Fair |
![]() |
---|
5 Cara Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2025 di Jepang: Wajib Finis di Depan Alex Marquez |
![]() |
---|
Pembangunan Apartemen untuk Warga China dan Hong Kong di Fukuoka Ditolak, Izin Belum Terbit |
![]() |
---|
Kembalinya Chen/Jia di Korea Open 2025, Ajang Pembuktian Peraih Emas Olimpiade Paris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.