Israel Bunuh 6 Warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel telah membunuh enam warga Palestina dalam dua serangan pada Rabu (20/9/2023) dini hari.

Pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Aqabat Jabr di Jericho, Tepi Barat yang diduduki,

Serangan pertama itu menewaskan sedikitnya lima orang.

Pasukan Israel hanya memberikan sedikit rincian tentang kematian di Jenin.

Tentara hanya mengatakan para korban yang tewas telah melakukan serangan pesawat tak berawak.

Kedua, Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza, akibatnya satu orang tewas.

Pria Palestina yang terbunuh diidentifikasi sebagai Yousef Salem Radwan, berusia 25 tahun.

Baca juga: 2 Warga Palestina Tewas setelah Pasukan Israel Serbu Kamp Pengungsi di Tepi Barat

Ia ditembak oleh pasukan Israel di sebelah timur Khan Yunis di Gaza, lapor media Palestina.

Pasukan Israel tidak mengonfirmasi pembunuhan di Gaza, namun mengatakan bahwa “para perusuh” berkumpul di dekat pagar yang memisahkan Gaza dari Israel.

"Sejumlah alat peledak diaktifkan oleh para perusuh," kata pasukan Israel.

Sebelumnya, Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat yang diduduki pada Selasa (19/9/2023) dan membunuh empat warga Palestina.

Keempat orang yang tewas diidentifikasi sebagai Mahmoud Saadi (23), Mahmoud Ararawi (24), Raafat Khamayseh (22), dan Atta Mousa (29).

Menurut pejabat kesehatan Palestina, sedikitnya 30 orang lainnya terluka.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan tentara melepaskan tembakan ke arah seorang warga Palestina yang melemparkan bahan peledak ke arah mereka.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria tersebut sebagai Dhargham al-Akhras (19).

Viral di Media Sosial

Dikutip dari NBC News, video yang beredar di media sosial menunjukkan petugas medis menurunkan korban luka di rumah sakit.

Baca juga: Warga Sipil Israel, Lansia dan Putranya Ditembak Mati oleh Pria Palestina di Tepi Barat

Video lain memperlihatkan ledakan dan tembakan terdengar bergema di kamp pengungsi.

Saat tentara Israel mundur, kerumunan pemuda meneriakkan: “Oh, kamu yang bertanya, siapa kami? Kami adalah Brigade Jenin.”

Setelah militer Israel mundur dari kamp Jenin, puluhan pria bersenjata dan warga turun ke jalan untuk memprotes Otoritas Palestina dan kegagalannya melindungi mereka.

Israel mengatakan penggerebekan itu dimaksudkan untuk membongkar jaringan militan dan menggagalkan serangan di masa depan.

Sekitar 190 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat sejak awal tahun ini, menurut penghitungan The Associated Press.

Israel mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah militan.

Namun para pemuda yang memprotes serangan tersebut dan orang lain yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah terbunuh.

Setidaknya 31 orang tewas dalam serangan Palestina terhadap Israel sejak awal tahun 2023.

Penutupan Beit Hanoun

Kekerasan terjadi setelah Israel mengumumkan pada Minggu malam bahwa mereka akan menutup penyeberangan Beit Hanoun.

Beit Hanoun merupakan satu-satunya jalur pejalan kaki keluar dari wilayah kantong tersebut menuju Israel.

Penutupan telah menyebabkan sekitar 18.000 warga Palestina dari Gaza yang telah diberikan izin kerja Israel tidak dapat mengakses pekerjaan mereka.

Pejabat Gaza mengatakan kasus medis masih diperbolehkan menggunakan penyeberangan tersebut.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)