Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kelabakan Digempur Drone Ukraina, Rusia Tiru Taktik Perang Dunia II Bikin Menara Antipeluru Ala Nazi

militer Rusia disebutkan tengah membangun menara pertahanan udara mirip-mirip Flak towers yang digunakan oleh pasukan Nazi Jerman

Wiki/HO
MENARA ANTIPELURU - Perbandingan antara Flak Tower, menara antipeluru sebagai bagian dari sistem pertahanan udara, buatan tentara Nazi Jerman dengan yang dibangun tentara Rusia untuk menangkal serangan drone Ukraina. 

Dampak fisik dari serangan Ukraina ini mencakup hancurnya beberapa pesawat Rusia serta kerusakan bangunan dan lokasi industri, seperti kilang minyak.

Hal ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan kehancuran infrastruktur Ukraina akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, namun fakta bahwa tanah air Rusia sedang diserang dianggap justru bisa melemahkan rezim Vladimir Putin.

Sebelumnya, Putin memang getol mengklaim kekuasaannya dapat melindungi rakyat Rusia dari musuh-musuh seperti seperti Ukraina dan NATO.

Menara pertahanan udara Flak Tower ini bukanlah metode 'kuno' pertama yang digunakan selama perang Rusia di Ukraina.

Meskipun ada kemeriahan klaim seputar penggunaan persenjataan inovatif terbaru, kedua belah pihak mengandalkan perangkat keras yang sudah mapan (teruji), terutama artileri.

Rusia dan Ukraina sama-sama telah menggunakan senjata antipeluru yang sudah berusia puluhan tahun ke dalam layanan baru untuk melawan rudal dan drone yang terbang rendah.

Pertanyaannya bagi Rusia adalah, seberapa besar perlindungan yang dapat diberikan oleh struktur pertahanan udara barunya?

Ketinggian yang lebih tinggi akan memperluas jangkauan deteksi dan medan tembakan sistem rudal Pantsir, sistem platform kendaraan yang mencakup radar, rudal permukaan-ke-udara jarak menengah, dan senjata anti-pesawat kembar 30 mm.

Namun, mengingat luasnya wilayah Rusia, menara-menara ini hanya dapat memberikan titik pertahanan pada lokasi tertentu seperti pangkalan udara dan kota-kota besar.

Meski begitu, ada manfaat psikologis dengan menciptakan pemandangan nyata bagi masyarakat Rusia kalau pemerintah berusaha melindungi mereka.

Sejarah Penggunaan Flak Tower

Sebuah Flak Tower raksasa di Hamburg pada 3 Mei 1945, setelah kota tersebut menyerah ke pasukan Inggris.
Sebuah Flak Tower raksasa di Hamburg pada 3 Mei 1945, setelah kota tersebut menyerah ke pasukan Inggris. (AP Photo/Pool/Acme)

Pada tahun 1940, Hitler meminta dibuatkan menara antipeluru setelah pembom Inggris melakukan serangan kecil di Berlin.

Dengan seleranya terhadap arsitektur megah, Hitler merancang bangunan yang tampak seperti kastil abad pertengahan.

Bangunan-bangunan ini tumbuh di kota-kota di seluruh wilayah Jerman, termasuk kelompok dua hingga tiga menara di Berlin, Hamburg, dan Wina.

Mereka dipersenjatai dengan lusinan senjata antipesawat, termasuk delapan meriam 128 mm di atap, yang dapat menghantam pesawat pada ketinggian 50.000 kaki.

Senjata besar ini dilengkapi dengan meriam cepat 20 mm yang efektif melawan pesawat yang terbang rendah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved