Gempa Bumi
Sejarah Masjid Koutoubia Maroko yang Rusak Usai Diguncang Gempa Bumi
Gempa bumi di Maroko merusak sebuah masjid bersejarah yakni Masjid Koutoubia yang terletak di kota tua Marrakesh. Berikut sejarah Masjid Koutoubia.
Dikutip dari lonelyplanet, saat ini, bola-bola tersebut diisi dengan garam mineral khusus dari Pegunungan Atlas Tinggi, yang mengandung nitrat dan magnesium yang mencegah puncak menara teroksidasi.
Garam diganti setahun sekali, selama bulan Ramadhan, untuk mempertahankan kilau emasnya.
Di depan puncak menara, tongkat kayu mengarah ke Mekah (semua masjid di Madinah.
Tongkat juga digunakan untuk mengibarkan bendera pada hari raya keagamaan.
Diceritakan, bahwa para Almohad yang saleh merobohkan masjid asli di tengah bangunan karena tidak sejajar dengan Mekah.
Tanggal pasti pembangunannya masih belum jelas.
Reruntuhan ruang salat Masjid Koutoubia
Di sisi barat laut menara Masjid Koutoubia terdapat reruntuhan ruang salat asli.
Ada cerita bahwa bangunan itu runtuh saat gempa bumi besar di Lisbon tahun 1755, menewaskan ratusan orang saat runtuh.
Kemudian, di sebelah utara menara Koutoubia, pintu aslinya masih berdiri.
Baca juga: Gempa Bumi di Maroko: Jumlah Korban saat Ini, Kata Korban Selamat, hingga Reaksi Internasional
Di dinding jauh reruntuhan, sisa-sisa lengkungan yang menopang langit-langit terlihat.
Tunggul di lantai adalah tiang aula, dan tetap di tempatnya sebagai tugu peringatan.
Dalam bahasa Arab, djemaa berarti berkumpul sekaligus berkumpul.
Salah satu teorinya adalah bahwa terjemahan sebenarnya dari Djemaa El Fna, alun-alun terkenal di Marrakesh yang dekat Masjid Koutoubia, bukanlah "assembly of the dead (pertemuan orang mati)", melainkan "mosque of the dead (masjid orang mati)".
Arti Masjid Koutoubia
Pada abad ke-19, sebanyak 100 penjual buku berkumpul di sekitar dasar Masjid Koutoubia – sesuai dengan namanya, dari kutubiyyin (artinya penjual buku dalam bahasa Arab).
Sebelumnya, masjid ini hanya disebut Masjid Almohad, sesuai nama pendirinya.
(Tribunnews.com/Yurika)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.