Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Video Rudal Rusia Hantam Pasar di Donetsk Ukraina, 16 Tewas Termasuk Seorang Bocah

Zelensky menyebut ini sebagai aksi teroris Rusia saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengunjungi Kyiv.

State Emergency Service of Ukraine
Tentara Ukraina mengevakuasi serangan rudal Rusia yang menghantam area sebuah pasar di di kota Kostyantynivka, wilayah Donetsk, Rabu (6/9/2023). Serangan ini diklaim menewaskan 16 orang termasuk seorang bocah. 

Video Rudal Rusia Hantam Pasar di Donetsk Ukraina, 16 Tewas Termasuk Seorang Bocah

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengabarkan, sebuah serangan Rusia sebuah pasar di Donetsk, Ukraina timur, Rabu (6/9/2023) menewaskan lebih dari selusin korban.

Serangan Rusia itu dilaporkan juga melukai puluhan orang.

Zelensky menyebut ini sebagai aksi teroris Rusia saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengunjungi Kyiv.

Baca juga: Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Robotine, Tanda-tanda Kalah atau Strategi Taktis Lawan Ukraina?

"Saat ini, artileri teroris Rusia telah menewaskan 16 orang di kota Kostyantynivka, wilayah Donetsk. Sebuah pasar reguler. Toko-toko. Apotek. Orang-orang yang tidak melakukan kesalahan apa pun. Banyak yang terluka," kata Zelensky dalam sebuah postingan di media sosial, Rabu.

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal mengunggah rekaman dari kamera keamanan yang memperlihatkan ledakan yang menghancurkan deretan kios.

Ledakan tampak membuat warga berlarian mencari perlindungan. Ledakan itu juga membunyikan alarm mobil.

Dia mengatakan satu anak termasuk di antara korban tewas.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa serangan tersebut telah menyebabkan 28 orang terluka.

Kostyantynivka adalah kota garis depan berpenduduk sekitar 70.000 orang di kawasan industri timur Donetsk, yang telah menjadi pusat pertempuran sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022.

Donetsk sebagian dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Kremlin sejak tahun 2014.

Rusia mengklaim telah menguasai wilayah tersebut bersama tiga negara lainnya pada akhir tahun lalu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved