Organisasi Korban Penggunaan Obat Jepang Minta Pemerintah Buat Database Dampak Vaksin Corona
Organisasi korban penggunaan obat Jepang yang disebut Organisasi Korban Cedera Akibat Narkoba, meminta pemerintah Jepang membuat database
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Organisasi korban penggunaan obat Jepang yang disebut Organisasi Korban Cedera Akibat Narkoba, meminta pemerintah Jepang membuat database untuk melihat nantinya apabila adanya dampak vaksin virus corona pada pengguna.
"Vaksin virus corona baru akan digunakan untuk ratusan juta orang. .Sebagai sebuah organisasi, bagi kami hal ini cukup berat dan pembangunan sistem evaluasi harus mati-matian dilakukan secepatnya, khususnya menganalisa dampak penggunaan vaksin virus corona tersebut," papar Jugo Hanai, seorang korban kasus AIDS akibat obat-obatan dan perwakilan dari Dewan Penghubung Nasional untuk Organisasi Korban Cedera Akibat Narkoba Kamis ini (24/8).
Pada tanggal 24 Agustus ini, sebuah organisasi yang terdiri dari para korban kerusakan obat meminta pemerintah segera membangun database untuk mempelajari kemanjuran dan keamanan vaksin untuk virus corona baru.
Di depan pintu masuk Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, sebuah monumen didirikan 24 tahun yang lalu pada tanggal 24 Agustus, setelah penyelesaian gugatan perdata atas kasus AIDS dan akibat narkoba.
Pada tanggal 24 Agustus 2023, sebuah kelompok yang terdiri dari para korban kasus AIDS terkait narkoba dan masalah hepatitis mengunjungi Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan dan menyerahkan permintaan tertulis kepada Menteri Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Katsunobu Kato untuk pemberantasan penyakit corona yang ber bahaya yang berhubungan dengan obat-obatan.
Surat permintaan tersebut menyerukan pembangunan awal database untuk meneliti kemanjuran dan keamanan vaksin virus corona baru, dan pada tanggal 24 Agustus, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan bersiap untuk menyiapkan database tersebut pada tahun fiskal 2023. Artinya akan ada penjelasan mengenai hal itu di mana kini sedang dalam masa persiapan.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang:
▽ Informasi mengenai catatan vaksinasi yang dilaporkan oleh pemerintah daerah dan,
▽ Jika ada kecurigaan adanya reaksi samping, kementerian bersiap untuk menerapkan dan memverifikasi informasi yang dilaporkan oleh institusi medis, dan kementerian akan menggunakannya untuk investigasi dan penelitian.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Indomie Soto Banjar Limau Kuit Dinyatakan Aman, BPOM Klarifikasi Temuan Taiwan |
![]() |
---|
WHO Ungkap Jutaan Anak di Dunia Termasuk Indonesia Tewas Akibat Layanan Kesehatan Tidak Aman |
![]() |
---|
Jonathan Frizzy Akui Hidupnya Hancur Usai Terjerat Kasus Vape |
![]() |
---|
Terjerat Kasus Vape Isi Obat Keras, Jonathan Frizzy Ungkap Penyesalan: Hidup Saya Hancur |
![]() |
---|
Jonathan Frizzy Minta Kasus Vape Jadi Pelajaran, Kuasa Hukum: Ia Tak Tahu Kandungan di Dalamnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.