Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Usai 7 Warga Ukraina Termasuk Bayi 23 Hari Tewas di Kherson, Zelensky Ancam Balas Serangan Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menjanjikan keadilan setelah penembakan Rusia menewaskan tujuh orang di Kherson.

Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Telegram/Klymenko_MVS, CLODAGH KILCOYNE/POOL/AFP
Sasaran penembakan Artileri Rusia di wilayah Kherson, Ukraina Selatan, Minggu (13/8/2023) (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan). Zelensky menjanjikan keadilan setelah penembakan Rusia menewaskan tujuh orang di Kherson. 

TRIBUNNEWS.COM - Tujuh orang termasuk bayi perempuan berusia 23 hari, tewas dalam penembakan Rusia di wilayah Kherson selatan Ukraina pada Minggu (13/8/2023).

Satu keluarga beranggotakan empat orang juga termasuk dalam korban tewas dari serangan Rusia itu.

Serangan Rusia di Kherson tersebut dikabarkan melukai sebanyak 22 orang.

Rusia melakukan serangan di Provinsi Kherson setelah Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mencoba untuk memadamkan desas-desus bahwa pasukan Ukraina telah mendarat di tepi kiri (timur) Dnieper yang diduduki di wilayah Kherson.

“Sekali lagi, hype ahli di sekitar tepi kiri di wilayah Kherson dimulai. Tidak ada alasan untuk heboh,” ujar Hanna Maliar, Sabtu (12/8/2023), dilansir AP News.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-531: Rusia Tembaki Kherson, Tewaskan Bayi Perempuan Usia 23 Hari

Gubernur daerah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan pada hari Minggu bahwa tiga orang terluka dalam serangan Rusia di provinsi tersebut.

Di tempat lain, pejabat militer Ukraina mengatakan, pasukan Kyiv telah membuat kemajuan di selatan.

Pejabat itu mengklaim beberapa keberhasilan di dekat desa utama di wilayah Zaporizhzhia selatan dan merebut wilayah lain yang tidak ditentukan.

Ukraina akan Balas Serangan Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menjanjikan keadilan setelah penembakan Rusia menewaskan tujuh orang di Kherson.

Pejabat lokal di wilayah selatan, yang dibebaskan Kyiv sebagian tahun lalu, telah mengumumkan hari berkabung pada Senin (14/8/2023).

Dalam pidatonya, Volodymyr Zelensky mengatakan ada 17 laporan penembakan di wilayah Kherson pada hari Minggu.

Selain itu, terjadi insiden di wilayah Mykolaiv, Zaporizhzhia, Donbas, Kharkiv, dan di wilayah perbatasan di timur laut Ukraina.

“Tidak ada hari ketika kejahatan Rusia tidak menerima tanggapan kami yang sepenuhnya adil,” katanya, Senin, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Ukraina Mulai Pakai Rudal Storm Shadow Serang Fasilitas Rusia, Jembatan Krimea-Kherson Jebol

Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 29 Juli 2023 ini menunjukkan Presiden Volodymyr Zelensky.
Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 29 Juli 2023 ini menunjukkan Presiden Volodymyr Zelensky. (Selebaran / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINA / AFP)

Zelensky menambahkan, dia tidak akan membiarkan kejahatan Rusia tidak dibalas.

Diberitakan The News York Times, sepasang suami istri, putri mereka yang berusia 23 hari bernama Sofia, dan putra mereka yang berusia 12 tahun bernama Artem, tewas ketika serangan menghantam pekarangan mereka di desa Shyroka Balka sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.

Penduduk desa lainnya juga meninggal dan 13 orang di wilayah itu terluka, ketika otoritas kesehatan setempat mengeluarkan seruan mendesak untuk donor darah.

Kepala administrasi militer regional, Oleksandr Prokudin, menyebutnya sebagai 'hari tragis lainnya' untuk wilayah tersebut.

Baca juga: Penelitian: Hampir Setengah dari Tahanan Ukraina Alami Penyiksaan dan Kekerasan Seksual di Kherson

Ia mengatakan penembakan juga menewaskan dua orang termasuk pendeta lokal berusia 67 tahun di desa Stanislav.

“Hari ini, wilayah Kherson terguncang dengan berita buruk,” kata Prokudin dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Adapun rincian tentang serangan di wilayah Kherson pada hari Minggu tidak dapat diverifikasi secara independen, dan Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar.

Namun, wilayah itu telah diserang tanpa henti sejak November 2022 lalu, ketika pasukan Rusia mundur dari ibu kota regional, kota Kherson, di seberang Sungai Dnipro.

Dari posisi baru mereka di tepi timur sungai, pasukan Moskow melancarkan serangan reguler dan mematikan ke kota yang pernah mereka duduki dan kota-kota di sekitarnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved