Senin, 6 Oktober 2025

Sekitar 30 Anak Meninggal Kecelakaan Akibat Tenggelam di Sungai di Musim Panas Jepang

Sekitar 30 anak meninggal kecelakaan akibat tenggelam saat bermain di sungai di setiap datangnya musim panas di Jepang.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Pelatihan kepada anak-anak untuk belajar dan antisipasi saat bermain di laut 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar 30 anak meninggal kecelakaan akibat tenggelam saat bermain di sungai di setiap datangnya musim panas di Jepang.

Itulah sebabnya pelatihan antisipasi bagi anak-anak yang mau bermain di air khususnya di sungai dan laut dibuat dibeberapa tempat di Jepang.

"Jumlah meninggal khususnya anak-anak sekolah dasar di Jepang pada musim panas bermain di sungai dan laut banyak sekali mencapai 31 orang tahun 2021 dan juga jumlah yang rata-rata serupa tahun lalu," ungkap sumber Tribunnews.com kemarin (28/7/2023).

Tak heran, tambahnya, saat musim panas ini banyak dilakukan pelatihan khususnya kepada anak-anak  untuk belajar dan antisipasi apa yang mesti dilakukan kalau bermain di daerah air seperti sungai dan laut.

Saat musim panas liburan tiba, tahun 2023 ini untuk anak sekolah dasar dimulai Jumat minggu lalu (21/7/2023) selama satu bulan, banyak dilakukan anak-anak untuk berkemah atau bermain di sungai atau di laut bersama orangtuanya.

"Memang merupakan  kegiatan rekreasi yang menyenangkan, tetapi jika  tidak hati-hati, anak Anda mungkin akan mengalami kecelakaan air. Oleh karena itu, kali ini kami akan memperkenalkan poin-poin yang perlu diperhatikan saat bermain di sungai. Kecelakaan anak tenggelam paling sering terjadi di sungai," tekannya lagi.

Jumlah orang yang tenggelam pada tahun 2021 adalah 1.625 orang, dimana 183 orang di antaranya adalah anak-anak usia SMP atau lebih muda. Sebanyak 31 meninggal atau hilang. Lokasi tersebut diketahui berada di sungai dengan jumlah penduduk terbanyak 18 orang. Artinya kebanyakan di daerah yang sangat jarang penduduk.

Saat bermain di sungai, perlu berhati-hati terhadap kecelakaan air anak-anak. Jatuh saat bermain sendirian tanpa monitor orangtua.

Pertama, ada pola jatuh dan kecelakaan saat bermain sendirian. Karena mereka bermain sendirian, sulit bagi orang dewasa untuk memperhatikan mereka, dan penyelamatan seringkali tertunda.

Selain itu, pinggir sungai licin sehingga sering terjadi orang terpeleset dan jatuh ke sungai dan hanyut terjebak dalam air yang dalam atau arus cepat.

Ada pola tenggelam saat bermain di sungai dan terjebak di tempat yang dalam atau terjebak arus deras.

Bahkan di sungai yang sama, aliran dan kedalamannya berbeda-beda tergantung topografi dan lokasinya. Juga, hati-hati karena sungai dapat membengkak, meluap airnya, tergantung pada cuaca di hulu.

Ada pula yang mengalami kecelakaan saat mencoba mengambil sesuatu. Ada laporan orang tenggelam setelah menjatuhkan sandal atau bola di sungai dan mencoba mengambilnya.

Sekitar 60 persen dari semua kecelakaan air melibatkan pendamping (perilaku kelompok). Diyakini bahwa dia mengalami kecelakaan saat mengunjungi sungai bersama keluarganya dalam perjalanan berkemah.

Orang cenderung berpikir bahwa orang dewasa aman, tetapi sungai bisa berbahaya di beberapa tempat, jadi berhati-hatilah.

Tindakan pencegahan saat bermain di sungai

Apa yang harus diperhatikan agar bisa berenang dengan aman di sungai?

"Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan air dengan persiapan dan kewaspadaan terlebih dahulu, jadi cobalah untuk berlatih sebanyak mungkin. Jangan lupa periksa cuaca terlebih dahulu."

Jika hari sebelumnya hujan, atau jika ramalan cuaca akan hujan pada hari kita akan bermain, mari berhenti bermain di sungai. Saat hujan, sungai meluap dan lebih cenderung menjadi berbahaya. Jangan mendekat saat cuaca buruk atau saat air naik.

Bahkan jika ramalannya cerah, cuaca bisa tiba-tiba berubah menjadi buruk. Jauhi sungai jika cuaca berubah menjadi buruk. Juga, jauhi  saat air naik. Dalam cuaca buruk, mendekati sungai saja bisa berbahaya.

Kenakan jaket pelampung saat memasuki sungai

Selalu menggunakan jaket pelampung saat berenang di sungai. Jika  mengenakan jaket pelampung, meskipun tersapu oleh sungai, kemungkinan besar kita akan terselamatkan karena wajah  akan berada di permukaan air dan kita tetap akan dapat bernapas. Jaket pelampung direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa.

Siapkan tali lambat untuk berjaga-jaga

Tali lambat adalah tali penyelamat yang digunakan untuk menyelamatkan orang yang tenggelam atau orang yang hanyut. Karena tas terikat pada tali, lebih mudah menangkapnya dengan melemparkannya ke orang yang karam. Meski memakai jaket pelampung, kita bisa saja terjebak arus deras dan tidak bisa naik ke tepi sungai, jadi siapkan tali lambat untuk berjaga-jaga dan menariknya ke atas.

Jangan biarkan anak bermain sendirian

Hindari meninggalkan anak sendirian di waktu senggang. Pastikan orang dewasa mengawasi perilaku anak-anak. Juga, beri tahu anak-anak untuk menghindari pergi sendirian dan pergilah selalu dengan orang dewasa saat mereka ingin bermain.

Jika  menjatuhkan sesuatu, jangan mencoba mengambilnya

Saat bermain di dekat sungai,  mungkin menjatuhkan barang di sungai. Dalam hal ini, jangan pernah mencoba mengambilnya.

Apa yang akan dilakukan jika anak kita hanyut saat bermain di sungai? Jangan mencoba membantu dengan berenang.

Jika seorang anak hanyut atau tenggelam di sungai, mereka mungkin mencoba berenang untuk menyelamatkannya.

Namun, orang dewasa pun membutuhkan jaket pelampung saat memasuki sungai. Jika  mencoba membantu dengan berenang tanpa jaket pelampung, ada bahaya penyelamat juga akan tenggelam dan bencana sekunder lainnya.

Juga, jika kita mencoba berenang dengan pakaian, tubuh  akan menjadi semakin berat dan  mungkin jadi tenggelam tanpa bisa berenang. Karena itu, hindari berenang untuk membantu. Meski memakai jaket pelampung, kita akan hanyut jika arusnya kencang, jadi berhati-hatilah.

Dalam kasus penyelamatan, sangat penting untuk membantu menggunakan benda-benda dari darat. Ingatlah bahwa lebih mudah membantu dari darat daripada pergi ke air.

Lalu apa yang mesti dilakukan bila melihat ada yang tenggelam?

Minta mereka untuk mengapung dan menunggu.
     
Kemudian minta bantuan orang-orang di sekitar kita dan hubungi 119 (telpon darurat).

Melempar pelampung, tali, dll. ke orang yang tenggelam untuk kemudian kita tarik ke darat.

Barang yang mengapung termasuk pelampung, botol plastik, dan kotak pendingin. Bicaralah dengan orang yang tenggelam dan lemparkan mereka pelampung tanpa menabraknya. Botol PET sebaiknya berukuran 1 liter atau lebih besar. Mengisinya dengan air alih-alih membiarkannya kosong membuatnya lebih mudah dibuang. Dengan memegang botol plastik di perut sambil mengapung di punggung, kita bisa menstabilkan daya apung.

Jika  memiliki benda panjang seperti tali, tali lambat, atau tongkat, kita dapat menariknya ke tepi air, jadi panggil dan lemparkan.

Jika  tersapu, tetaplah setenang mungkin dan selamatkan. Jika  mencoba berenang dengan paksa,  mungkin tersapu atau tenggelam, jadi pada dasarnya tetaplah bertahan dan tunggu. Oleh karena itu, penyelamat harus meminta korban untuk mengapung dan menunggu.

Bermain di sungai memang menyenangkan, tapi banyak bahayanya

Berenang di sungai sering dipilih sebagai kegiatan rekreasi musim panas, namun ada banyak bahayanya. Orang dewasa harus mengawasi anak-anak agar tidak bermain di sungai sendirian, dan menyiapkan jaket pelampung dan tali pelana untuk keadaan darurat.

Selain itu, jika ada sungai di dekat rumah, anak bisa bermain sendiri.  Mungkin tenggelam saat mencoba menyeberangi sungai atau mengambil sesuatu yang jatuh menimpa kita.

Sebut saja anak-anak untuk tidak pergi ke sungai sendiri, apalagi saat sungai sedang pasang.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected]  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved