Senin, 29 September 2025

Mengenal Yakiniku Kuliner Khas Jepang, Lebih dari Sekadar Daging Panggang

Secara harfiah, kata yakiniku berarti “daging panggang,” tetapi maknanya melampaui sekadar teknik memasak.

|
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
KULINER JEPANG - Hidangan seperti Assorted Horumone Platter, yang memanfaatkan berbagai bagian daging sapi termasuk jeroan, menjadi cerminan cara masyarakat Jepang menghormati alam dengan memanfaatkan setiap bagian hewan. Bumbu yang minimalis menunjukkan bahwa kesempurnaan rasa sering kali datang dari kesederhanaan, bukan kemewahan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di Jepang, yakiniku bukan sekadar cara memasak daging.  Lebih dari itu, ia adalah tradisi sosial yang sarat kebersamaan.

Secara harfiah, kata yakiniku berarti “daging panggang,” tetapi maknanya melampaui sekadar teknik memasak.

Yakiniku menghadirkan momen ketika keluarga, teman, atau rekan kerja duduk melingkar di satu meja, memanggang potongan daging pilihan di atas bara api, lalu menikmatinya bersama sambil berbincang hangat.

Berbeda dengan tradisi daging panggang ala Barat yang umumnya diolah oleh koki di dapur, yakiniku memberi peran aktif kepada setiap orang.

Baca juga: Dubes Thailand untuk Indonesia Praphan Disyatat: Kuliner Jadi Jembatan Budaya Indonesia–Thailand

Meja makan menjadi pusat interaksi, dengan panggangan di tengah yang mengundang tawa, percakapan, dan keakraban.

Di sinilah kehangatan budaya Jepang terasa nyata—food as connection—makanan sebagai jembatan antarhati.

Filosofi dalam Setiap Gigitan

Lebih dari sekadar daging, yakiniku memuat filosofi keseimbangan dan kesederhanaan.

Bahan-bahan dipersiapkan dengan cermat: daging dipotong mengikuti arah seratnya, bumbu dijaga agar tidak menutupi rasa alami, dan proses pemanggangan dilakukan perlahan demi menjaga tekstur sempurna.

Saus tare—saus manis gurih khas Jepang—atau sekadar taburan garam dianggap cukup untuk menonjolkan kualitas daging. Kesederhanaan ini mencerminkan nilai-nilai budaya Jepang: menghargai kealamian, tidak berlebihan, dan fokus pada esensi rasa.

Hidangan seperti Assorted Horumone Platter, yang memanfaatkan berbagai bagian daging sapi termasuk jeroan, menjadi cerminan cara masyarakat Jepang menghormati alam dengan memanfaatkan setiap bagian hewan.

Bumbu yang minimalis menunjukkan bahwa kesempurnaan rasa sering kali datang dari kesederhanaan, bukan kemewahan.

Dari Osaka ke Jakarta

Tradisi yakiniku kini semakin dekat dengan masyarakat Indonesia.

Restoran bergaya izakaya—pub kasual khas Jepang—menjadi medium untuk menghadirkan pengalaman memanggang bersama dengan suasana hangat dan aroma daging yang memikat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan