Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Semakin Ketat Awasi Laut Hitam, Kutuk Keras Keputusan Rusia Akhiri Kesepakatan Biji-bijian

NATO akan memperluas pengawasan wilayah Laut Hitam setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
OLEKSANDR GIMANOV / AFP
Ilustrasi - Kapal MV Brave Commander pertama yang disewa PBB di Yuzhne, sebelah timur Odessa di pantai Laut Hitam, pada 14 Agustus 2022. NATO memperluas pengawasan wilayah Laut Hitam setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengumumkan akan memperluas pengawasan wilayah Laut Hitam, Rabu (26/7/2023).

Langkah NATO ini mengikuti keputusan Rusia untuk mundur dari kesepakatan yang memungkinkan pelayaran kapal yang membawa ekspor biji-bijian Ukraina dengan aman.

Perjanjian yang memastikan ekspor biji-bijian yang aman melalui Laut Hitam itu berakhir pada 17 Juli 2023 setelah Rusia memutuskan untuk tidak memperpanjang partisipasinya.

Rusia mengatakan akan mempertimbangkan untuk bergabung kembali dengan kesepakatan itu jika permintaan untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri dipenuhi.

"Sekutu dan Ukraina mengutuk keras keputusan Rusia untuk menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dan upaya sengaja untuk menghentikan ekspor pertanian Ukraina yang menjadi tumpuan ratusan juta orang di seluruh dunia ," ujar NATO dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan Dewan Ukraina-NATO di Brussel, Rabu, dilansir DW.

Baca juga: AS: Ukraina Tak Bisa Gabung NATO Sekarang, Kita Tak Siap Perang dengan Rusia

Dewan tersebut dibentuk pada awal Juli 2023 untuk mengkoordinasikan kerja sama antara aliansi militer Barat dan Kyiv.

"NATO dan Sekutu meningkatkan pengawasan dan pengintaian di wilayah Laut Hitam, termasuk dengan pesawat patroli maritim dan drone," lanjut pernyataan itu.

Dewan NATO-Ukraina Mengutuk Keputusan Rusia

Sekutu NATO dan Ukraina diketahui mengutuk keputusan Rusia untuk menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Keputusan Rusia itu dinilai sebagai upaya untuk menghentikan ekspor pertanian Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan Dewan NATO-Ukraina di Brussels, NATO mengatakan sekutu juga mengutuk serangan rudal Rusia baru-baru ini di Odesa, Mykolayiv, dan kota-kota pelabuhan lainnya.

Termasuk serangan Moskow terhadap fasilitas penyimpanan biji-bijian Ukraina di kota pelabuhan Reni Danube, yang sangat dekat dengan perbatasan dengan anggota NATO Rumania.

"Rusia terus menunjukkan rasa tidak hormat terhadap hukum internasional dan orang-orang di seluruh dunia yang bergantung pada biji-bijian Ukraina," kata Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Mircea Geoana, Rabu, dikutip dari RFE/RL.

"Kami berdiri dalam solidaritas dengan Sekutu Laut Hitam kami, kami akan terus melindungi satu sama lain, dan kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan," lanjutnya.

Baca juga: Rusia Sebut NATO Kembali ke Skema Perang Dingin, Moskow Siap Tanggapi Ancaman

(FILES) Pengangkut curah ARGO I berlabuh di terminal biji-bijian di pelabuhan Odessa, Ukraina, pada 10 April 2023, dari mana Ukraina mengirimkan gandum sesuai dengan perjanjian biji-bijian yang saat ini dimiliki negara tersebut dengan Rusia.
(FILES) Pengangkut curah ARGO I berlabuh di terminal biji-bijian di pelabuhan Odessa, Ukraina, pada 10 April 2023, dari mana Ukraina mengirimkan gandum sesuai dengan perjanjian biji-bijian yang saat ini dimiliki negara tersebut dengan Rusia. (Bo Amstrup / Ritzau Scanpix / AFP)

Sekutu NATO pun mengatakan mereka akan meningkatkan pengawasan di wilayah Laut Hitam, termasuk dengan pesawat patroli maritim dan drone.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved