Senin, 29 September 2025

Perdagangan Orang

Lagi, Dua Pekerja Migran Indonesia Asal NTB Jadi Korban Kekerasan dan TPPO di Libya

KBRI di Tripoli memulangkan 2 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat berinisial SM dan J yang sebelumnya jadi korban kekerasan.

Penulis: Larasati Dyah Utami
zoom-inlihat foto Lagi, Dua Pekerja Migran Indonesia Asal NTB Jadi Korban Kekerasan dan TPPO di Libya
dok Kemlu RI
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tripoli berhasil memulangkan dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat, berinisial SM dan J yang sebelumnya menjadi korban kekerasan.

TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI  - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tripoli berhasil memulangkan dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat, berinisial SM dan J yang sebelumnya menjadi korban kekerasan

Awalnya, kedua PMI ini dijanjikan untuk bekerja di Istanbul.

Namun kemudian ditempatkan di wilayah Benghazi yang berjarak 1.000 kilometer dari ibu kota Libya, Tripoli. 

"Mereka tiba di Libya pada pertengahan tahun sebelumnya," ungkap Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha dalam keterangannya, Minggu (2/7/2023).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (25/8/2022).
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (25/8/2022). (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

Judha mengatakan KBRI Tripoli menerima laporan mengenai kasus ini pada tanggal 14 Juni 2023 dan segera mengambil langkah-langkah untuk membantu kedua PMI tersebut. 

"Upaya yang dilakukan antara lain adalah menghubungi pihak agen dan kedua PMI pada tanggal 15 Juni 2023, mengirimkan nota diplomatik, serta berkomunikasi dengan pejabat setempat," lanjutnya.

Diketahui, SM dan J diberangkatkan ke luar negeri tanpa melalui prosedur yang benar dan terindikasi menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). 

Meskipun awalnya mereka dijanjikan untuk bekerja di Turki, namun kemudian dipekerjakan di Libya. 

Baca juga: Satgas Tangkap 649 Tersangka TPPO dan Selamatkan 1.840 Korban, Ada Modus Jadi Pemandu Karaoke

Direktur Kemlu menyampaikan, pemulangan kedua PMI tersebut dilakukan melalui koordinasi antara KBRI Tripoli, Kementerian Luar Negeri Libya, dan pihak Liya Labor Agency/syarikah. 

"Mereka tiba dengan selamat di tanah air (28/6) menggunakan pesawat Saudia Airlines," ujarnya.

Judha mengungkapkan, pada tahun 2023, KBRI Tripoli telah berhasil memulangkan tujuh PMI bermasalah, termasuk SM dan J. 

"Kasus ini semakin menegaskan pentingnya penguatan langkah-langkah pencegahan sejak awal agar kasus serupa dapat dihindari di masa yang akan datang," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan