Minggu, 5 Oktober 2025

Restoran di Miami AS Dibanjiri Ulasan Negatif usai Kunjungan Donald Trump

Sebuah restoran di Miami, Amerika Serikat dibanjiri ulasan negatif di aplikasi Yelp setelah dikunjungi oleh Donald Trump.

Twitter
Trump mengunjungi sebuah restoran Kuba populer yang berbasis di distrik Little Havana Miami, Versailles - The World's Most Famous Cuban Restaurant. Kini restoran tersebut dibanjiri ulasan negatif. 

Sebagai antisipasi, situs web untuk sementara menonaktifkan komentar.

"Kami bekerja untuk menyelidiki apakah konten yang Anda lihat di sini mencerminkan pengalaman konsumen yang sebenarnya daripada peristiwa baru-baru ini," papar perusahaan.

Seorang juru bicara Yelp mengatakan kepada Newsweek : "Ketika sebuah bisnis mendapatkan perhatian publik, konsumen dapat datang ke Yelp untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang berita tersebut."

"Namun, untuk menjaga integritas dan kualitas konten di platform kami, ulasan di Yelp harus didasarkan pada pengalaman konsumen langsung yang asli dengan bisnis."

"Kami memiliki sinyal yang memperingatkan moderator kami jika ada lonjakan aktivitas yang tidak biasa di halaman Yelp bisnis, dan jika diperlukan, moderator kami akan menyelidiki dan dapat menonaktifkan sementara kemampuan untuk memposting karena kami menempatkan Media Attention Alert yang sesuai di atas ulasan bisnis."

Baca juga: Trump Mengaku Tak Bersalah atas Tuduhan Dokumen Rahasia

Mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat setelah memberikan sambutan di Trump National Golf Club Bedminster di Bedminster, New Jersey, pada 13 Juni 2023. Trump muncul di pengadilan di Miami untuk dakwaan terkait 37 tuduhan federal, termasuk pelanggaran Undang-Undang Spionase, membuat pernyataan palsu pernyataan, dan konspirasi terkait kesalahan penanganan materi rahasia setelah meninggalkan jabatannya.
Mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat setelah memberikan sambutan di Trump National Golf Club Bedminster di Bedminster, New Jersey, pada 13 Juni 2023. Trump muncul di pengadilan di Miami untuk dakwaan terkait 37 tuduhan federal, termasuk pelanggaran Undang-Undang Spionase, membuat pernyataan palsu pernyataan, dan konspirasi terkait kesalahan penanganan materi rahasia setelah meninggalkan jabatannya. (Ed JONES / AFP)

"Setelah aktivitas di halaman bisnis menurun drastis atau berhenti, kami akan membersihkan halaman sehingga hanya pengalaman konsumen langsung yang tercermin."

Kasus hukum yang dihadapi Donald Trump

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak bersalah atas dakwaan kesalahan penanganan dokumen rahasia.

Trump secara resmi didakwa pada Selasa (13/6/2023).

Kasus ini menjadikannya mantan presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana federal.

Dilansir Guardian, jaksa federal menuduh Trump dengan sengaja menyimpan dokumen rahasia selama masa kepresidenannya dan menyembunyikan file tersebut dari pihak berwenang.

Tuduhan tersebut dirinci dalam dakwaan setebal 49 halaman yang dibacakan pada Jumat (9/6/2023).

Trump didakwa dengan 37 dakwaan federal, termasuk 31 pelanggaran Undang-Undang Spionase.

Menurut surat dakwaan, dokumen yang dimilikinya termasuk "informasi mengenai kemampuan pertahanan dan senjata Amerika Serikat dan negara asing; program nuklir Amerika Serikat; potensi kerentanan Amerika Serikat dan Sekutunya terhadap serangan militer; dan rencana untuk kemungkinan pembalasan serangan asing."

Baca juga: E Jean Carroll Tuntut Trump atas Kasus Pencemaran Nama Baik, Minta Ganti Rugi 10 Juta Dolar AS

Seperti diketahui, Trump saat ini menjadi calon kuat untuk nominasi presiden dari Partai Republik.

Masalah hukum dan segala yang terkait dengannya jelas menarik perhatian baik dari lawan mau pun pendukungnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved