Perang Ukraina: Bendungan jebol akibat serangan, PBB sebut 'berdampak serius bagi ribuan orang'- seberapa fatal imbasnya?
Penghancuran sebuah bendungan raksasa di Ukraina akan memiliki "konsekuensi serius dan luas bagi ribuan orang", demikian peringatan…
Belum jelas faktor apa yang menyebabkan jebolnya bendungan pada Selasa dini hari, namun intelijen militer Ukraina menuduh Rusia sengaja meledakkannya.
Ini tampaknya masuk akal, karena Moskow kemungkinan khawatir pasukan Ukraina akan menggunakan jalan di atas bendungan untuk maju ke wilayah yang dikuasai Rusia, sebagai bagian dari upaya serangan balasannya.
Bagi Rusia, yang sangat ingin mempertahankan wilayah yang ditaklukkan di Ukraina selatan, bendungan itu jelas merupakan masalah.
Namun, seorang pejabat Rusia mengeklaim Ukraina melakukan serangan di bendungan untuk mengurangi apa yang mereka katakan sebagai kegagalan serangan balasannya dan untuk membendung Krimea - semenanjung selatan Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada 2014 - dari pasokan air bersih.
Pada Selasa malam, Presiden Zelensky mengatakan, penghancuran bendungan tidak akan menghentikan Ukraina.
"Kami akan tetap membebaskan semua tanah kami," katanya dalam sebuah pidato video.
Sebelumnya pada hari itu, Zelensky mengadakan pertemuan darurat dewan keamanan dan pertahanan negara untuk membahas masalah ini.
Apa kaitan Kota Bakhmut dengan bendungan yang jebol?
Pada Senin, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengatakan pasukan Ukraina telah maju di sekitar "pusat konflik" di Bakhmut, tetapi tidak mengatakan apakah serangan balasan telah dimulai.
Wilayah Bakhmut selama berbulan-bulan berada di jantung pertempuran yang berlangsung sengit.
Kota ini memiliki sedikit nilai strategis, tetapi penting secara simbolis baik bagi Kyiv maupun Moskow.
Yuri Sak, Penasihat Kementerian Pertahanan Ukraina, mengatakan kepada program Today Radio BBC 4 bahwa dari penyadapan telepon menunjukkan bahwa Rusia ingin menargetkan lebih banyak bendungan.
"Mereka sebenarnya menyerukan untuk meledakkan lebih banyak bendungan di sungai Dnipro," katanya.
Ukraina mencap serangan terhadap bendungan itu sebagai "ecocide" dan mengatakan ada 150 ton oli mesin yang tumpah ke sungai Dnipro.
Ukrhydroenergo mengatakan sebuah pembangkit listrik yang terhubung ke bendungan telah "hancur total... struktur hidroliknya hanyut".
Konvensi Jenewa melarang bendungan dijadikan target dalam perang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.